Senin, Desember 9

Pengumuman Hasil Test CPNS Kategori 2 (K2) Kabupaten Ngawi Tahun 2013

             Pengumuman dari hasil Tes CPNS Kabupaten Ngawi Tahun 2013 untuk Jalur honorer K2 (kategori 2)sudah ditunggu-tunggu dan juga sudah dilakukan tes. Untuk Tes itu sendiri ditentukan dari nilai ambang batas alias passing grade. Jadi artinya, peserta tes CPNS yang poinnya di atas passing grade, berpeluang besar diterima. Namun, ada catatan bahwa disebutkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, lolos passing grade tidak serta merta membuat seseorang langsung diterima, masih ada poin lain yang menentukan untuk lolos atau tidaknya menjadi CPNS.

Rabu, Desember 4

PETUNJUK PRAKTEK LAPANG (PETLAP) BERCOCOK TANAM UMUM (MEDIA TANAM DAN PERBANYAKAN TANAMAN)

I. Pendahuluan
            Tanaman dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi: tanamannya sendiri, pengelola (manusia), hama dan penyakit tanaman, serta rumput (gulma). Sedangkan faktor abiotik meliputi tanah dan iklim. Iklim terdiri dari radiasi matahari, temperatur/suhu, kelembaban, tekanan udara, penguapan dan angin. Tanah untuk pertanian terdiri dari padatan dan pori-pori yang diisi udara dan air dengan prosentasi.

Rabu, November 20

MODUL IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH I

MODUL I
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH

1.1.       Pendahuluan
Paradigma Baru Pembangunan Pertanian adalah pembangunan pertanian berdimensi kerakyatan yakni pembangunan pertanian yang terpusat pada rakyat. Karena pelaku utama pembangunan pertanian adalah petani, maka pembangunan pertanian harus terpusat pada petani. Pembangunan pertanian harus diawali dari petani dan berakhir di petani. Maksudnya dalam proses pembangunan pertanian, petani harus perperan aktif mulai dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta hasilnya harus dinikmati petani.

MAKALAH PUPUK KOMPOS

BAB I

PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Limbah padat dari buangan pasar menghasilkan jumlah yang cukup besar tiap harinya. Limbah tersebut berupa limbah sayuran yang hanya ditumpuk di tempat pembuangan dan menunggu pemulung untuk mengambilnya atau dibuang ke TPA jika tumpukan sudah meninggi. Penumpukan yang terlalu lama dapat mengakibatkan pencemaran, yaitu bersarangnya hama-hama dan timbulnya bau yang tidak diinginkan.

Standar Prosedur Operasional (SOP) Kaji Tindak

I.  Pemilihan Lokasi
A.     Definisi
Memilih  lokasi  tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh padi untuk  mencegah kegagalan  proses  produksi  dan  dapat  menghasilkan  padi  organik  sesuai  dengan  standar  mutu yang ditetapkan serta tidak merusak lingkungan.
B.     Tujuan
Agar  diperoleh  lahan  yang   dapat  mendukung produktivitas tanaman  padi  organik  yang optimal, seperti : tanah  yang  subur  dengan  lapisan  top  soil  yang  cukup, ketersediaan  sumber  air  bebas  dari  pencemaran  bahan kimia  sintetis,  bebas   dari  sumber  penyakit  tular  tanah, drainase baik

PROPOSAL KAJI TINDAK PERLAKUAN JARAK TANAM JAJAR LEGOWO

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam upaya pencapaian target program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian melalui Badan Pengembangan dan Penelitian telah banyak mengeluarkan rekomendasi untuk diaplikasikan oleh petani. Salah satu rekomendasi ini adalah penerapan sistem tanam yang benar dan baik melalui pengaturan jarak tanam yang dikenal dengan sistem tanam jajar legowo.

Selasa, November 19

5 Langkah Model Agribisnis Berbasis Sistem LEISA

5 Langkah Model Agribisnis Berbasis Sistem LEISA   
  1. Mampu menentukan lokasi, kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan jenis tanaman pertanian/perkebunan berdasarkan skala usaha dan penilaian potensi lahan.
  2. Mampu memilah peruntukan lahan dan menentukan komuditas Unggulan pertanian lokalita setempat
  3. Mampu melakukan pemilihan dan Penetapan Komoditi untuk LEISA
  4. Mampu menetapkan Pola Tanam dan Tata Letak Pertanaman, Ternak, dan lkan
  5. Mampu menetapkan Cara Penanganan Sarana Produksi dan Produk Pertanian

PENJELASANNYA :

Makalah Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification)

BAB I 
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tanaman padi adalah tanaman pangan yang digunakan sebagai bahan makanan utama hampir 90 persen penduduk Indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa beras merupakan bahan makanan pokok utama dan sangat dominan di Indonesia yang memiliki kedudukan sangat penting dan telah menjadi komoditas strategis.

Senin, Januari 28

Makalah EXPERIENCE LEARNING CYCLE (ELC)


BAB I 
PENDAHULUAN

      Latar Belakang Masalah
Kehadiran penyuluhan sebagai ilmu yang tersendiri adalah suatu cabang dari kelompok ilmu-ilmu social pendidikan orang dewasa yang dalam hal ini merupakan ilmu yang mempelajari cara dan proses perubahan manusia (petani) dan masyarakatnya menuju ke arah sasaran yang diharapkan yaitu agar selalu terjadi kemajuan di dalam usaha taninya, khususnya yang mengenai meningkatnya jumlah, mutu dan macam hasil perkembangan penyuluhan pertanian membawa konsekuensi terhadap profesionalisme para penyuluh. Untuk dapat melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya baik sebagai komunikator, organisator, inisiator, dinamisator, motivator maupun sebagai fasilitator, penyuluh pertanian harus memiliki 3 (tiga) kompetensi.

Interaksi antara Asas Ekosistem 1,2,3,4 dan 5

        Hubungan Interaksi antara Azas Ekosistem 1,2,3,4,5 dan 6:
Adanya komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi komponen biotik, begitu juga sebaliknya. Misalnya, tumbuhan dapat hidup dengan baik apabila tanah memberikan unsur-unsur yang diperlukan berupa air dan garam-garam mineral dan udara menyediakan karbondioksida untuk kepentingan fotosintesis. Sebaliknya tanah akan menjadi subur bila di dalamnya terdapat mikroorganisme (cacing dan bakteri pembusuk) yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.
Untuk lebih jelasnya perhatikan mekanisme fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dibawah ini:

             Energi Cahaya Sinar Matahari

6 CO2 + 6 H2O                     C6 H12 O6 + 6O2

                           Khlorophil

Interaksi Asas Ekosistem 6, 7,8 dan 9


             Hubungan Interaksi antara Azas Ekosistem 6,7,8 dan 9 pada Tanaman Pepaya dan Jagung:
Asas 6
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya. Yang dapat menyesuaikan diri, lebih banyak keturunan lebih berhasil.
Contoh asas 6 : Tanaman Jagung lebih memenangi persaingan dari pada tanaman pepaya karena jumlahnya lebih banyak dan tanaman cepat tumbuh tinggi sehingga memenangkan persaingan dalam memperoleh energi cahaya matahari untuk proses fotosintesis dan pepaya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.

Minggu, Januari 27

Makalah Sosiologi Pedesaan


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sosiologi pedesaan tumbuh pertama kali dan berkembang di Amerika Serikat. Pada mulanya ilmu ini bermula dari para pendeta Kristen yang hidup di daerah pedesaan (pertanian). Mereka tidak hanya memiliki permasalahan dalam kehidupan sosial mereka karena kedatangan para migran dan mengambil tanah yang tak bertuan, namun mereka juga mencoba menuliskan bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat pedesaan di bagian utara negara itu.
Sosiologi pedesaan pada saat itu cenderung dirangsang untuk ikut memperbaiki kehidupan masyarakat desa Amerika Serikat. Maka salah satu ciri khas Sosiologi Pedesaan adalah penekanannya pada aspek praktis, sekalipun masih dalam kategori ilmu murni (pure science). Di samping itu Sosiologi Pedesaan juga masih dilekati oleh komitmen moral yang kental untuk memperbaiki (membangun) kehidupan masyarakat desa. (Sugihen Bahrein T, 1991)

Makalah Kelembagaan di Daerah


BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
Penyuluhan Pertanian diselenggarakan oleh berbagai pihak dan dalam perkembangannya telah mengalami proses transformasi, dari penyuluhan yang berorientasi produksi kepada penyuluhan yang berorientasi agribisnis dengan pendekatan partisipatif. Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan tidak terlepas dari dukungan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan payung hukum dari Pemerintah Pusat berupa Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, sehingga keberadaannya menjadi penting di setiap tingkatan kelembagaan. Dalam era revitalisasi penyuluhan pertanian di mana dilakukan penataan kelembagaan, ketenagaan maupun sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian mulai dari pusat hingga daerah, dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan penyuluhan pertanian di semua tingkatan kelembagaan penyuluhan pertanian.

Makalah 4 Sukses Pembangunan Pertanian


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pertanian atau yang lebih tepat disebut dengan usaha tani, Pada tingkatan yang paling awal adalah bersifat mandiri (SUBSISTENCE FARM) yaitu usaha tani yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya saja. Namun pada perkembangan yang selanjutnya, seperti yang kita jumpai sekarang bahwa usaha tani mandiri secara murni sudah sangat sulit ditemui, yang ada hanyalah bentuk peralihan dari usaha tani mandiri yang sedang bergerak menuju usaha tani komersial (COMERCIAL FARM).
Kehadiran penyuluhan sebagai ilmu yang tersendiri adalah suatu cabang dari kelompok ilmu-ilmu social yang dalam hal ini merupakan ilmu yang mempelajari cara dan proses perubahan manusia (petani) dan masyarakatnya menuju ke arah sasaran yang diharapkan yaitu agar selalu terjadi kemajuan di dalam usaha taninya, khususnya yang mengenai meningkatnya jumlah, mutu dan macam hasil produksinya maupun kemajuan dalam hubungannya untuk mencapai 4 (empat) Sukses Pembangunan : (1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta (4) Peningkatan Kesejahteraan Petani.

MAKALAH KESEIMBANGAN EKOSISTEM


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kerusakan lingkungan hidup terjadi akibat populasi manusia dan perkembangan zaman. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak produk yang dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada lingkungan hidup.