Senin, Maret 30

Tunjangan Profesi Guru Dihentikan...??

Para guru keberatan dengan keluarnya surat dari Menteri Keuangan (Menkeu) tentang penghentian sementara tunjangan profesi guru dan dosen.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah (Jateng), Sudharto di Semarang, Minggu (29/3) mengatakan, pihaknya menyesalkan keluarnya surat dari Menkeu tersebut, sebab pasti menimbulkan kecemasan di kalangan guru. "Bahkan, akan melukai hati para guru, karena tunjangan tersebut semestinya menjadi hak guru," katanya.

Selama ini kesejahteraan guru belum tercukupi, dan dengan tunjangan tersebut dapat diharapkan dapat dipergunakan, antara lain untuk membeli keperluan mengajar dan mengikuti kegiatan yang mendukung keahliannya.

"Surat Menkeu Nomor S-145/MK05/2009 tertanggal 12 Maret tersebut, menyatakan jika sampai akhir Juni 2009, peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) mengenai tunjangan profesi guru dan dosen belum ditetapkan, maka pembayaran tunjangan profesi sementara dihentikan," kata Sudharto.

Kemudian, tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok per bulan yang terlanjur dibayarkan akan dipotong secara bertahap dari gaji guru sesuai ketentuan.

Menurut dia, dengan dihentikan saja sudah melukai hati para guru, apalagi diminta mengembalikannya kembali secara bertahap melalui gaji. "Menkeu tak perlu arogan dengan mengeluarkan surat tersebut, sebab dapat menciptakan suasana tidak tenteram dan menimbulkan kecemasan," katanya.

Lebih baik tunjangan profesi tersebut tidak dibayarkan sejak awal daripada sudah diserahkan namun diminta kembali. "Belum adanya PP dan Perpres yang mengatur tentang tunjangan profesi tersebut juga tidak bisa dijadikan alasan untuk menghentikannya," ujar Sudharto.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pengurus PGRI pusat untuk mengirimkan surat berkaitan dengan permasalahan tersebut, baik kepada Presiden maupun Menkeu.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Sulistiyo mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Isinya, meminta kepada Presiden untuk menerbitkan Perpres tunjangan profesi guru dan dosen sebelum Juni 2009. Ia juga menyesalkan adanya surat dari Menkeu yang berencana akan menghentikan pembayaran tunjangan tersebut untuk sementara waktu.Kompas.com

Selasa, Maret 24

Tanpa NPWP, Bebas PPh 21 Cuma sampai Juni

Anda termasuk kategori karyawan yang berhak menikmati pembebasan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21, tapi belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)? Sebaiknya Anda buru-buru mengurusnya.

Sebab, menurut Peraturan Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak No 26/PJ/2009, pemerintah cuma akan membebaskan PPh 21 bagi pegawai yang bergaji hingga Rp 5 juta dan belum mengantongi NPWP sampai Juni 2009 saja. Pegawai yang masuk kelompok ini pun tetap harus membayar PPh sebesar 20 persen dari tarif semestinya sebagai denda karena tidak memiliki NPWP.

Nah, mulai masa pajak Juli-November 2009, pembebasan PPh 21 hanya bisa dinikmati untuk pegawai yang sudah memiliki NPWP dan bergaji hingga Rp 5 juta. Tentu, batasan soal sektor-sektor yang berhak memperoleh insentif ini tetap berlaku.

Direktur Peraturan Perpajakan II Direktorat Jenderal Pajak Djonifar Abdul Fatah mengatakan, aturan perubahan yang terbit 18 Maret 2008 itu bertujuan mendorong pekerja mengurus NPWP. "Untuk meningkatkan kepatuhan mereka," katanya kemarin. Ditjen Pajak tidak memberikan batas waktu sampai kapan para pegawai mesti mengurus NPWP. Hanya, katakanlah karyawan baru memiliki NPWP pada September 2009, baru mulai bulan itu mereka bisa menikmati insentif PPh 21 lagi.

Sabtu, Maret 21

Sekolah Dilarang Memungut Siswa, Masyarakat Dianjurkan Menyumbang

Pemerintah telah mencanangkan pendidikan dasar gratis...

mulai 2009. Sasarannya adalah pada sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah, serta sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah terutama yang negeri. Seiring dengan kebijakan tersebut, pihak sekolah dilarang untuk memungut siswa. Sementara masyarakat dianjurkan untuk menyumbang.

"Sumbangan sangat dianjurkan dilakukan, kalau memungut haram hukumnya. Sekolah yang maju adalah sekolah yang orang tua siswanya menyumbang dan peduli. Tugas komite sekolah bukan untuk memungut," kata Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo

Mendiknas mengatakan, mulai 2009 pemerintah telah menaikkan biaya satuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebanyak hampir 50 persen dari sebelumnya. Biaya ini termasuk untuk BOS Buku. Program BOS ini akan dijadikan pilar untuk mewujudkan pendidikan dasar gratis. "Kalau dirasa masih kurang maka pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota diminta untuk menutupi kekurangan dana BOS. Jadi nanti ada semacam BOS daerah," katanya.

Namun demikian, lanjut Mendiknas, pendidikan gratis jangan sampai membuat masyarakat tidak mau menyumbang. Mendiknas berpendapat, pungutan berbeda dengan sumbangan. Menurut Mendiknas, kalau pungutan ditetapkan jumlah dan waktunya kapan dibayar, tetapi kalau sumbangan tidak ditetapkan jumlah dan waktunya. "Saya yakin masih banyak yang mau menyumbang terutama di daerah perkotaan. Sumbangan dimintakan bukan kepada masyarakat miskin, tetapi masyarakat yang mampu," kata Mendiknas,

Untuk pengaduan dan informasi lain dapat anda kirimkan melalui: SMS : 0811-976-929 Fax : 021-5703337 Telp : 021-5707303 Surat : PO.BOX 4490 E-mail : aspirasi@diknas.go.id

Jumat, Maret 20

Guru Dituntut Kreatif Mengajar

Guna menumbuhkan minat belajar para siswa maka guru dituntut lebih kreatif dalam mengajar. Sementara untuk memberikan pengayaan terhadap dirinya guru juga dituntut kreatif mengembangkan kemampuan mengajar dan mengembangkan pedagogik dalam proses pembelajaran. Wawasan guru juga diharapkan tidak terjebak pada buku teks semata.

Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dirjen PMPTK) Depdiknas Baedhowi mengatakan, untuk menumbuhkan minat belajar siswa maka seorang guru dituntut mampu menerapkan cara belajar yang menarik. "Jiwa enterpreneurship yang dimiliki oleh seorang guru bukanlah enterpreneurship seperti seorang pengusaha, tetapi terkait kreativitas.

Baedhowi mengatakan, praktek-praktek yang dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kreativitasnya yakni dengan kreatif dalam belajar dan berketerampilan. Dia menyebutkan, keterampilan seperti memasak dan membuat alat peraga pendidikan yang sederhana merupakan contoh nyata sebuah kreativitas. "Guru-guru membuat alat peraga sederhana itu suatu kreativitas. Jadi yang namanya belajar tidak harus beli alat dari pabrik, tetapi bisa bikin sendiri. Bejana berhubungan bisa dibikin sendiri. Untuk menjelaskan pelajaran Matematika dapat menggunakan lidi.

Lebih lanjut Baedhowi mengatakan, untuk mengajarkan anak didik pengetahuan tentang hitung dagang dapat dilakukan sambil bermain. Siswa, kata dia, dapat diajak belanja ke pasar lalu diminta menghitung dan mencatat pembelian yang dilakukan. Siswa juga dapat diajak ke koperasi sekolah lalu diminta menanyakan harga kemudian dibukukan. "Siswa diperkenalkan dan diminta mempraktekkan menggunakan buku kas.

Cikal bakal enterpreneurship seorang guru dapat dilakukan dengan menyapa tukang kantin sekolah dan tukang sapu. Menurut dia, perilaku seorang guru menyapa mereka ini sudah merupakan suatu basis enterpreneur untuk mengembangkan imej orang-orang yang melihat bahwa sekolah itu ramah. Perilaku ini, lalu menular ke murid-muridnya. "Bukan karena disuruh guru harus mengatakan selamat pagi ke semua orang, tetapi cuma karena si anak itu melihat gurunya melakukan hal itu (menyapa) ke orang lain. Itu enterpreneur!

Pembelajaran, tidak hanya dilakukan melalui buku teks. Anak-anak, kata dia, dibangkitkan pengetahuan dan kecintaannya terhadap belajar justru dari kecakapan hidup atau life skills. "Sumber kecakapan hidup itu dapat berasal dari pengalaman hidup para guru sendiri.

Hubungan antara guru dan siswa pada saat ini masih kurang komunikatif. Peserta seminar yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar sampai sekolah menengah atas mengaku belum memiliki buku penghubung. Buku ini berfungsi sebagai media komunikasi antara orangtua siswa dengan guru. Orangtua siswa, kata dia, dapat memanfaatkan buku penghubung untuk mengetahui perkembangan anaknya, serta mengetahui isu-isu yang terjadi di sekolah. "Buku penghubung adalah media yang paling murah dan sederhana,"

Simak juga video pemberitaan Guru pada link dibawah ini:

1. http://www.diknas.go.id/video2.php?id=5 (HARI GURU NASIONAL)

Sekolah Gratis Hanya Biaya Operasional

Meskipun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah dinaikkan 50 persen, tetapi kebijakan sekolah..

gratis tergantung komitmen kabupaten/kota. Kalau pun ada sekolah/pendidikan dasar gratis, yang digratiskan itu biaya operasional, sedangkan biaya di luar itu tetap jadi beban orangtua. Sejauh ini, Departemen Pendidikan Nasional RI tidak punya data daerah-daerah yang sudah melaksanakan sekolah gratis.

Demikian terungkap dalam Rembuk Nasional Pendidikan, sebagaimana dipaparkan Mendiknas Bambang Sudibyo di hadapan sekitar 750 peserta dan jumpa pers yang digelar Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto, yang menghadirkan antara lain Kepala Diknas Kabupaten Gowa, Sulsel, Idris Faisal Kadir, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Ade Karyana, Senin (23/2) di Depok.

Bambang Sudibyo menegaskan, dengan kenaikan kesejahteraan guru PNS dan kenaikan BOS sejak Januari 2009, semua sekolah dasar (SD) dan siswa SMP negeri di Indonesia harus membebaskan siswanya dari biaya operasional pendidikan sekolah, kecuali RSBI dan SBI. "Porsi pendidikan gratis hendaknya diatur oleh masing kabupaten/kota sesuai dengan kemampuan fiskal masing-masing. Artinya, gratis antarprovinsi dan kabupaten/kota tidak sama karena disesuaikan dengan kemampuan fiskal masing-masing," ujarnya.

Secara terpisah, Suyanto mengatakan, mulai tahun 2009 pemerintah melakukan perubahan tujuan, pendekatan, dan orientasi dari program BOS. Program BOS ke depan bukan hanya berperan untuk mempertahankan APK, tetapi harus juga berkontribusi besar untuk peningkatan mutu pendidikan dasar. Selain itu, dengan kenaikan biaya satuan BOS yang signifikan, program ini akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan pendidikan gratis di pendidikan dasar.

"Peningkatan biaya satuan BOS tahun 2009 yang cukup signifikan harus diikuti oleh peningkatan komitmen pemerintah daerah serta peran serta masyarakat dalam pengawasan program dan pendanaan," kata Suyanto.

Dalam Buku Panduan BOS disebutkan, tahun 2009 dana BOS tunai untuk SD/SDLB di kota sebesar Rp 400.000/siswa/tahun, sedangkan di kabupaten Rp 397.000/siswa/tahun. Untuk SMP/SMPLB/SMPT di kota Rp 575.000/siswa/tahun dan kabupaten Rp 570.000/siswa/tahun.

Secara khusus program BOS bertujuan untuk menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di sekolah negeri maupun swasta. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Kemudian meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

Yang berbeda dari kebijakan nasional adalah kebijakan pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. Kepala Diknas Kabupaten Gowa Idris Faisal Kadir menyebutkan, pendidikan gratis di daerahnya tidak hanya SD dan SMP, tetapi juga SMA/SMK negeri dan swasta. "Sepeser pun sekolah tak boleh memunggut biaya," tandasnya. Lebih dari itu, lulusan SMA/SMK terbaik diberikan beasiswa hingga menyesaikan program S-1.

Di Sumatera Selatan, mulai tahun ini SD, SMP, SMA/SMA negeri dan swasta, serta sekolah keagamaan bebas dari biaya pendidikan. Tahun 2002 pendidikan gratis dimulai dari Kabupaten Musi Banyuasin. Alex Nurdin ketika jadi Bupati di Musi Banyuasin sukses dengan pendidikan gratis dari SD sampai SMA. "Ketika sekarang ia jadi Gubernur Sumsel, kebijakan pendidikan gratis berlaku untuk seluruh kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Ade Karyana.

Ditanya wartawan sudah berapa daerah yang menerapkan pendidikan dasar gratis sebelum kebijakan tahun 2009, Dirjen Manajemen Dikdasmen Suyanto mengaku tak punya data. "Kita tidak punya daya yang spesifik," ujarnya.NAL -Kompas-

Himbauan Untuk Siswa

Siswa diimbau untuk tidak mengikuti kampanye terbuka. Sebab, dikhawatirkan akan mengganggu persiapan dalam menghadapi ujian nasional (UN).

"Lebih baik menyiapkan diri dengan belajar. Bukankah tugas utama pelajar seperti itu meskipun pemilu merupakan hak warga negara dalam berpolitik

Depdiknas selama ini tidak pernah mengeluarkan surat edaran bahkan imbauan terkait ingar-bingar politik. "Seperti aturan di kampus,Sekolah harus steril dari kegiatan ingar-bingar tersebut. Ya sudah selayaknya, sekolah juga seperti itu," katanya.

Dia menyarankan, para siswa sebaiknya belajar lebih giat lagi guna menghadapi UN. Penyelenggaraan UN tahun ajaran 2008/2009 jenjang SMP akan dilaksanakan pada 27-30 April 2009, sedangkan ujian susulan tanggal 4-7 Mei.

UN tingkat SMA dilaksanakan pada tanggal 20-24 April, dan ujian susulan pada 27 April-1 Mei. Sementara itu, ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) untuk SD dilaksanakan pada 11-13 Mei dan 18-22 Mei untuk ujian susulan.

Sebaiknya pelajar mendapat pengawasan dan penekanan dari sekolah maupun orangtua agar tidak ikut-ikutan mengikuti seluruh tahapan pemilu terutama kampanye terbuka.

Pemerintah daerah maupun pihak lain untuk meniadakan kegiatan hiburan yang mengumpulkan massa terutama pelajar dalam jumlah banyak. "Konsentrasi pelajar dapat terganggu, sebab setidaknya pelajar membutuhkan waktu satu tahun untuk menyiapkan mental mengikuti UN.

Disarankan, agar para pelajar yang akan ikut UN memperbanyak belajar menyelesaikan soal-soal ujian tahun sebelumnya. "Cari bank-bank soal karena soal-soal tahun sebelumnya biasanya tidak jauh berbeda

Kamis, Maret 19

Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009

Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2009

TUJUAN:
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) bertujuan untuk membangkitkan minat dan memupuk kegemaran remaja untuk melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah.

SYARAT PESERTA:
Warga Negara Indonesia; Siswa SMA/MA negeri/swasta; Perorangan atau kelompok; Usia maksimum 19 tahun; Bersedia menyerahkan hak cipta hasil karyanya; Tunduk kepada keputusan Dewan Juri.

RUANG LINGKUP KEILMUAN:
Pertanian, Biologi, Matematika, Fisika, Mesin, Elektronika, Kimia, Geologoi, Kesehatan, Psikologi, Bahasa, Kesusastraan, Sejarah, Kebudayaan, Ekologi, Antar Bidang, Ekonomi, Manajemen, Pendidikan, Sosiologi.

Karya tulis dapat berupa penemuan baru, rekaan asli, inovasi, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan masyarakat.

PENYAJIAN:
Judul menarik, singkat, dan mencerminkan isi karya penelitian; Menyertakan pendahuluan yang menerangkan intisari masalah yang diteliti, metode atau tatacara lain yang dipakai untuk mendapatkan data dan informasi; Menguraikan hasil penelitian berdasarkan pustaka yang dipakai; Memberikan secara lengkap daftar pustaka (nama penulis, tahun, judul buku/laporan, nama penerbit, kota).

CARA MENGIKUTI:
Karya dikirim kepada: Sekretariat Panitia
Lomba Penelitian Ilmiah Remaja
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Gedung B Ditjen Mandikdasmen
Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12410
Telp. +62 21 75912056, Fax. +62 21 75912057
email:bagpro_pwk@yahoo.com, www.dikmenum.go.id

Setiap karya disertai Nama Lengkap, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Nomor Induk Siswa, Alamat Rumah dan Alamat Sekolah lengkap dengan nomor telepon, Nama Orang Tua dan Pendidikan Orang Tua. Dilengkapi dengan fotocopy kartu OSIS/Kartu Pelajar.

Penerimaan karya penelitian ilmiah oleh Sekretariat panitia dimulai tanggal 2 Mei 2009 dan berakhir tanggal 30 Juni 2009.

PENENTUAN FINALIS & PEMENANG:
Semua karya yang masuk ke Sekretariat Panitia akan diperiksa kesesuaiannya dan persyaratannya. Semua karya yang memenuhi persyaratan akan dinilai oleh Dewan Juri untuk dipilih dan ditentukan sejumlah karya terbaik sebagai finalis. Para finalis hasil penilaian Dewan Juri akan diminta kehadirannya di Jakarta pada waktu yang telah ditentukan untuk diwawancarai guna menentukan pemenang.

HADIAH DAN PENGHARGAAN:
Menteri Pendidikan Nasional akan memberikan penghargaan berupa TABANAS, Piagam Penghargaan, serta hadiah lain kepada semua finalis.

Pemenang Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 10.000.000,-
Pemenang Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 7.500.000,-
Pemenang Ketiga:
TABANAS sebesar Rp. 6.000.000,-
Pemenang Harapan Pertama:
TABANAS sebesar Rp. 3.500.000,-
Pemenang Harapan Kedua:
TABANAS sebesar Rp. 3.000.000,-

KETENTUAN KHUSUS:
Karya LPIR yang dikirim tidak boleh merupakan bahan yang diajukan untuk persyaratan ujian, penyelesaian tugas sekolah, dan lain – lainnya.

Karya yang diajukan tidak boleh diikutkan pada lomba lain dan juga bukan karya yang pernah diikutsertakan dalam lomba sebelumnya atau lomba lain yang sejenis.

Apabila hasil karya yang terpilih sebagai finalis merupakan hasil karya kelompok, maka yang diundang hanya ketua atau salah satu anggota kelompok yang mendapat kepercayaan untuk mewakili kelompoknya, dengan persyaratan tertulis.

Sumber
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Jadwal Ujian Nasional dan POS Pelaksanaan UN Tahun 2009
15/12/2008 | BSNP

Berdasarkan kesepakatan bersama (BSNP, Depdiknas, dan Depag) diputuskan jadwal Ujian Nasional sebagai berikut :

- SMA/MA (20 -- 24 April 2009)
- SMP/Mts (27 -- 30 April 2009)
- SD/MI (11 -- 13 Mei 2009)
- SMK/SMALB (20 -- 22 April 2009)

Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut silakan menghubungi:
Kaharuddin Arafah
HP : (021) 23610477
E-mail : kaharbsnp@yahoo.co.id
eltigakahar@yahoo.com
Dr. Gaguk Margono
HP : 081514526365
E-mail : g_margono@yahoo.com

Untuk kisi - kisi Ujian Nasional dapat dilihat dalam:

Peraturan Mendiknas Nomor 78 Tahun 2008
Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/MTS/SMPLB), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2008/2009.

Paket Aplikasi Sekolah

JAKARTA, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama telah mengembangkan software yang berfungsi untuk membantu sekolah menengah pertama dalam menangani berbagai macam persoalan yang sering dihadapi oleh pihak sekolah, antara lain proses pendaftaran siswa baru, proses pengolahan data pegawai, data siswa, proses peng-inputan nilai ujian baik UTS, maupun UAS. Untuk itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama telah membuat suatu software yang diberi nama PAS (Paket Aplikasi Sekolah), untuk mendapatkan software PAS ini TIDAK DIPUNGUT BIAYA APAPUN (GRATIS). Lisensi software pas ini telah dimiliki oleh Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Apabila ada pihak lain yang memungut untuk pendistribusian atau hal lain diluar kebijakan kami mohon memberikan laporan ke: Tlp. 57900224, 5725693.



Bagi Anda yang telah mendaftar/register di pelangi pendidikan ini Anda dapat langsung mendownload software PAS pada menu Download , apabila belum mendaftar/register silahkan klik disini untuk proses pendaftaran.

Artikel Tentang Ilmu

Ilmu adalah cahaya; karenanya dengan cahaya yang benderang, generasi muda bisa melangkah tegap di antara sesamanya. Ilmu adalah perhiasan; karenanya dengan cahaya dan hiasannya, jiwa-jiwa akan berada dalam benderang. Menggenggam ilmu dan menjelmakan dalam hidup, niscaya kebahagiaan dalam genggaman. Siapa menaruh hatinya dalam ilmu, niscaya mereka akan mendapatkan kebahagiaan, kebanggaan, dan keagungan. Ilmu adalah ladang. Siapa yang menanam, panenpun akan datang; sementara siapa yang membiarkan, kegagalan pasti menjelang. Tiadalah sama antara ilmu dan kebodohan; karena ilmu mengangkat ahlinya di atas singgasana mulia, sedangkan kebodohan akan merendahkan pemiliknya ke lembah nista (sekalipun dia di atas segala makhluk dalam harta dan kekuasaan). Ilmu adalah binatang buruan, sedangkan tulisan adalah tali yang mengikatnya. Binatang buruan itu perlu diikat dengan tali-tali yang kuat. Sangat bodoh, bila pemburu rusa lantas rusa itu dilepaskan begitu saja tanpa ikatan. Ilmu yang menyertai seseorang akan memberi manfaat kepadanya. Dialah wadah ilmu itu, bukan di peti tempat buku. Ilmu yang dipelajari di saat senja mudah dilupakan, sedangkan yang dipelajari di saat belia mudah diingat. Tiada ilmu kecuali belajar di waktu muda, dan tiada dewasa kecuali kesabaran di usia senja. Andaikata sang guru membuka hati anak didik saat belia, niscaya di hatinya ilmu bagai pahatan di atas batu.

Orang bodoh sesungguhnya telah mati; sebelum dia mati jasad-jasad mereka telah terkubur, meski mereka belum dikubur, dan di hari kiamat nanti mereka tidak menemukan makna kebangkitan. Siswa yang rajin belajar akan meraih pengetahuan yang mengantarnya untuk menggapai cita mulia. Karena belajar; maka kesulitan berubah menjadi kemudahan, segala yang mahal berubah menjadi murah, segala urusan berubah menjadi baik, dan di setiap keadaan berubah menjadi bahagia. Bila seseorang tahu lautan ilmu dan segenap manfaatnya, niscaya dia bangkit menuntutnya sekalipun dia sedang berada di atas cadas besar. Dengan ilmu maka dunia menjadi bercahaya, kegelapan yang berbahaya menjadi sirna, dan bumi kerontang menjadi tumbuhan nan hijau. Pendidik adalah manusia penuh kasih sayang, bukan mereka yang sombong berbangga diri. Pendidik adalah penggembala yang kadangkala melecutkan cemeti ke arah sekumpulan binatang gembala sampai bercucuran darah di saat dia melihat singa yang menyerang dalam kegelapan malam tak lain adalah demi keselamatan anak didiknya. Di pundak penggembala, anak-anak kita adalah amanah, bukan boneka yang dibuat dengan tergesa. Orang yang mengajar orang lain haruslah menyadari tentang diri sendiri. Dia terangkan bermacam obat bagi segala penyakit, agar semua yang sakit menjadi sembuh, padahal dia sendiri ditimpa sakit. Harusnya dia obatilah dirinya dahulu, dan mencegah agar tidak menular kepada orang lain. Dengan demikian, dia adalah seorang yang bijak, apa yang dinasihatkan akan diterima dan diikuti oleh orang lain sehingga akan bermanfaat bagi mereka. Jujur dalam kata adalah kemuliaan, dialah juru selamat dari kehancuran. Beruntung bagi mereka yang mereguk habis air dari sana, dan berteguh kukuh dalam hakikatnya. Kejujuran adalah nur sanubari. Dalam bentengnya, hati terjaga dari dosa-dosa. Dengannya, menjadi jernih kata-kata. Betapa cerdik manusia yang memetik bunga di sana. Tugas bapak dan ibu guru sungguh mulia. Membimbing dan mendidik dengan setulus hati tanpa pamrih. Di jendela mata para siswa mereka ukir sederetan ilmu pengetahuan. Pintu kalbu para siswa, mereka buka dengan keteladanan arif. Para siswa pun tak perlu menangis. Lebih baik bila mereka memperhatikan semut-semut yang ada di pohon; bagaimana mereka dapat naik hingga ke atas, padahal mereka berjalan sangat pelan.

Dengan jarak perjalanan yang jauh, berkat kesungguhan yang terus-menerus akhirnya sampai juga mereka di tempat tujuan. Seorang siswa yang meniru usaha semut; misalnya: dia hafalkan setiap hari satu bagian dari puisi yang panjang, niscaya dialah yang akan meraih hadiah besar di dalam sebuah lomba baca puisi yang diikutinya. Sesungguhnya belajar dan tatakrama bagi manusia adalah pencarian paling berharga. Dengannya dia menjadi makhluk mulia. Tiada arti diri manusia tanpa tatakrama dalam dirinya. Ilmu adalah kekayaan tersimpan; karena ilmu seseorang menjadi mulia di antara sesamanya; bukan karena moyang maupun keturunan dia menjadi mulia. Ilmu adalah ruh para hamba. Dengannya para hamba meraih kemuliaan-kemuliaan. Tanpa ilmu dan tatakrama, seorang hamba tak akan mampu menggapai keagungan sempurna. Dengan ilmu, negara menjadi tertata; rizkipun mengalir buat para hamba. Dengan ilmu si belia menjadi mulia, diraih segala yang dicitakannya. Ilmu adalah senikmat-nikmatnya buah dipetik, sedangkan kebohongan adalah simpanan malapetaka. Dengan ilmu kekayaan dapat digapai, sedangkan dengan kebodohanlah intan berlian akan dihabisi.

Penulis :
M. Ishaq Maulana
Konsultan Direktorat Pembinaan SMP

Panduan BOS

Buku Panduan Pelaksanaan dan Pedoman tentang Bantuan Operasional tingkat Sekolah Menengah Pertama bisa Anda dapatkan disini, Buku Panduan dan Pedoman BOS Tahun 2009 ini tidak perlu melakukan register, Adapun buku panduan lainnya akan menyusul karena masih dalam tahap proses pencetakan, GRATIS...Download disini

Rabu, Maret 18

Pelaksanaan TRY OUT UNAS Dinas Pendidikan

Pelaksanaan Try Out Unas Bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi telah memasuki hari ketiga ini dan rencananya bakal berlangsung 4 hari atau terakhir hari kamis besok tanggal 19 Maret ini dan berharap hasil yang didapat para siswa sesuai dengan harapan sekolah karena juga selain try out dari dinas pendidikan juga diadakan try out dari MKKS serta dari sekolah itu sendiri untuk memacu angka kelulusan tahun ini yang mencapai rata-rata 5,50

Senin, Maret 16

Simulasi, Mencontreng PilLeg Butuh 4 Menit

Simulasi, Mencontreng Butuh 4 Menit

Rata-rata pemilih membutuhkan waktu sedikitnya 4 menit untuk menggunakan hak pilihnya. Waktu ini menjadi salah satu kesimpulan KPU Ngawi setelah melakukan bimbingan dan simulasi di aula kantor Depag Ngawi kemarin. "Waktu dibutuhkan sekitar 4 menit untuk satu pemilih menggunakan hak pilihnya di 4 kartu suara, untuk pemilih yang memiliki keterbatasan fisik bisa dua kali lipat," kata Sunarto, Ketua KPU Ngawi.

Simulasi ini diberikan sebagai praktik nyata bagi PPK dan PPS menghadapi Pemilu 9 April mendatang. Sebelumnya pengurus PPK dan PPS sudah mendapatkan pembekalan selama 3 hari. Dalam praktik kemarin disimulasikan sejak persiapan di TPS, pelayanan untuk pemilih sampai pemilih menggunakan hak suara dan memasukkan kartu suara di kotaknya serta saat penghitungan di PPK. Saat Pemilu nanti, setiap TPS paling banyak berkapasitas 500 pemilih.

Selain itu juga ada peragaan pemilih yang memiliki keterbatasan fisik seperti tuna netra atau tunadaksa berupa tidak memiliki kedua tangan. Untuk pemilih seperti ini, diperbolehkan adanya pendamping yang identitasnya dicatat petugas dan diberikan alat khusus yang dapat menunjang pemilih saat menandai pilihannya. "Untuk pemilih dengan keterbatasan jompo atau buta huruf, bantuan diberikan dengan mengantar ke TPS, menandai pilihan tetap hak masing-masing," katanya.

KPU tidak menggunakan kertas suara dengan gambar parpol yang asli untuk peragaan ini. Kertas suara bergambar parpol fiktif misalnya partai durian, apel dan sebagainya namun dengan jumlah sesuai peserta pemilu.

Petugas di TPS juga diperagakan cara menghadapi warga yang namanya tidak terdapat di DPT namun membawa surat undangan dan memaksa masuk ke bilik suara. Untuk hal seperti ini dianggap pelanggaran pidana pemilu karena sinyalemen pemalsuan surat undangan ke TPS. Walaupun pesertanya para anggota PPK dan PPS, namun banyak diantara mereka mengaku bingung dengan gambar yang sangat banyak. Kesalahan dalam menandai hampir tidak ditemukan kecuali yang sudah diskenariokan demikian. "Ada kesalahan menandai atau memasukkan surat ke kotaknya, itu memang disengaja untuk mengantisipasi bagaimana cara menanganinya," kata Ummu Bayyinah, anggota KPU Ngawi

Kadindik Kab. Ngawi Warning Pengawas Ujian

Kadindik Warning Pengawas Ujian
Kepala Dinas Pendidikan Ngawi Abimanyu, meminta seluruh pengawas di ruang ujian menciptakan suasana ruang ujian yang nyaman bagi peserta. Kadindik minta seluruh pengawas melihat siswa peserta ujian sebagaimana anak-anak mereka sendiri

Pesan itu disampaikan setelah tahun lalu juga ada beberapa keluhan mengenai pengawas ruang ujian yang dikeluhkan siswa. Misalnya dengan sering mengetuk meja, terlalu kerap berjalan keliling ruang dan beberapa ulah lain yang selama ini menimbulkan keluhan bagi siswa. "Menciptakan suasana ruang ujian yang baik, sudah turut mendukung sistem ujian yang diharapkan siswa.

Ujian tanggal 20 April nanti juga menjadi tantangan bagi sejumlah SMA dan SMK terutama sekolah swasta yang seringkali berkontribusi dalam menyumbangkan jumlah ketidaklulusan siswa. "Semua lembaga sekolah juga harus melakukan proses belajar mengajar yang intensif menjelang ujian 20 April nanti, jadi siswa jauh lebih siap menghadapi ujian.

Pesan itu disampakan Kadindik saat memberi sambutan di ajang workshop dan pelantikan ketua MKKS SMK negeri swasta dan SMA swasta Sabtu malam lalu. Abimanyu mengingatkan , sisa waktu menjelang ujian akhir terutama bagi SMP dan SMA harus diisi sebaik-baiknya oleh para guru pembimbing dalam menyiapkan murid-muridnya. Ini karena seringkali ada salah kaprah, sekolah bersaing dalam meluluskan murid sampai semua cara ditempuh. "Padahal semetinya sekolah itu bersaing saat proses belajar mengajar, sehingga saat ujian murid sudah siap menghadapinya.

Dari beberapa try out yang sudah pernah dilakukan di tingkat pelajar SMA/SMK, rata-rata memberi hasil yang cukup. Tak mengherankan pula saat ini banyak murid kelas 3 setingkat SMP, SMA dan SMK yang menambah bekal mereka dengan mengikuti les tambahan atau menjadi siswa di pusat bimbingan belajar.