Senin, Januari 28

Interaksi antara Asas Ekosistem 1,2,3,4 dan 5

        Hubungan Interaksi antara Azas Ekosistem 1,2,3,4,5 dan 6:
Adanya komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi komponen biotik, begitu juga sebaliknya. Misalnya, tumbuhan dapat hidup dengan baik apabila tanah memberikan unsur-unsur yang diperlukan berupa air dan garam-garam mineral dan udara menyediakan karbondioksida untuk kepentingan fotosintesis. Sebaliknya tanah akan menjadi subur bila di dalamnya terdapat mikroorganisme (cacing dan bakteri pembusuk) yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.
Untuk lebih jelasnya perhatikan mekanisme fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dibawah ini:

             Energi Cahaya Sinar Matahari

6 CO2 + 6 H2O                     C6 H12 O6 + 6O2

                           Khlorophil


v  Komponen Abiotik :
·         CO2 (Karbondioksida) ----- berasal dari udara
·         O2 (Oksigen) ----------------- dilepas di udara        
·         Energi Cahaya Sinar Matahari
v  Komponen Biotik :
·         Tumbuhan
Setiap komponen biotik dan abiotik selalu berintertaksi membentuk hubungan yang saling ketergantungan, misalnya makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas, tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Selain itu ketergantungan komponen abiotik terhadap komponen biotik, misalnya cacing tanah menggemburkan tanah, tumbuhan untuk menahan erosi, tumbuhan hijau untuk mengurangi pencemaran udara.
Sedangkan interaksi antar komponen biotik seperti serigala memakan kelinci untuk bertahan hidup, kelinci memakan tumbuhan. Beberapa macam pola interaksi antar komponen dalam ekosistem adalah sebagai berikut :
Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Biasanya interaksi parasitisme ini dilakukan oleh tumbuhan atau hewan tingkat rendah dengan cara menumpang dan menghisap sari makanan dari hewan atau tumbuhan yang ditumpanginya. Hewan atau tumbuhan yang ditumpangi biasa disebut inang. Contohnya adalah cacing pita yang hidup pada usus halus manusia. Cacing ini menghisap   makanan di dalam tubuh manusia yang ditumpanginya.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, burung yang memakan kutu di kulit kerbau, dan lain-lain.
Penjelasan :
Materi mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Apabila makhluk mati, tidak berarti aliran materi terhenti, melainkan makhluk yang mati menjadi makanan makhluk lainnya.
Pancaran energi sinar matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk makanan, seperti terjadi pada tumbuhan, energi matahari diubah melalui proses fotosintesis menjadi zat (makanan) yang dibutuhkan oleh makhluk lain seperti hewan, energi tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses memakan dan diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energi yang terpakai dan energi yang berubah ke bentuk yang lain.
Misalnya sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tumbuhan lalu dimakan/ diuraikan oleh mikroorganisme/ dekomposer yang kemudian menjadi makanan bagi tumbuhan. Sehingga tidak ada energi yang tidak hilang melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organisme lain.
Pancaran energi sinar matahari tadi tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh organisme misalnya tanaman, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk proses pemasakan makanan melalui proses fotosintesis, sedangkan sebagian besarnya ada yang memasuki dan tersimpan di dalam tanah sehingga mempengaruhi terbentuknya struktur tanah dan penguapan/ evaporasi.
Untuk menghasilkan makanan/berproduksi dengan hasil yang optimum selain energi matahari sebagai sumber utama tetapi juga ditentukan oleh tingkat kesuburan tanah, iklim, letak topografi suatu daerah, pengaturan jarak tanam, pengendalian hama penyakit dan penentuan waktu tanam serta panen dan lain sebagainya.
Contonya : pada tanaman pepaya selain memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama energi faktor pengaturan jarak tanam misalnya 3m x 3m  juga menentukan pertumbuhan dan produksi Pepaya agar optimal, pemupukan perlu dilaksanakan secara intensif misalnya waktu tanam diberikan pupuk dasar  yaitu pupuk kandang kemudian diberikan pupuk lanjutan NPK agar menjaga kesuburan tanah, pemberian mulsa diperlukan agar menjaga kelembapan tanah dan mengurangi evaporasi yang belebihan, faktor lainnya adalah letak suatu wilayah apakah tanaman Pepaya cocok dengan suatu wilayah.
Apabila suatu tanaman sudah mengalami produksi optimum maka produktivitasnya akan cenderung menurun walaupun ada upaya penambahan sumber alam sampai pada tingkat maksimum hal tersebut tidak akan mempengaruhi yang menguntungkan bahkan akan menjadi faktor pembatas yang menyebabkan tanaman akan terhambat dalam mendapatkan faktor penentu pertumbuhan dan produksi yang lain mengakibatkan produktivitasnya akan menurun.
Contohnya perlakuan pemberian mulsa pada tanaman Pepaya akan menjaga kecukupan air bagi pohon Pepaya karena akan mengurangi penguapan yang berlebihan jika tidak diberikan mulsa maka penguapannya akan tinggi, kecukupan air untuk pohon pepaya berkurang menyebabkan pertumbuhan dan produksinya menurun yang menjadi faktor pembatasnya adalah energi matahari dan suhu, contoh yang lain adalah perlakuan dosis pemupukan dan jarak tanam, apabila dosis pemupukan diberikan optimum maka pertumbuhan dan produksinya juga optimum tetapi apabila pemberian pupuk yang melebihi batas optimum akan menyebakan pertumbuhan dan produksinya menurun karena pemberian pupuk yang berlebihan menjadi faktor pembatas atau racun bagi pohon pepaya tersebut
Dalam pergiliran tanaman pada suatu lahan akan memutus mata rantai perkembangan hama penyakit contohnya penanaman Pepaya sepanjang musim akan menyebabkan berkembangnya hama/penyakit tertentu misalnya hama kutu putih atau kutu buah, perlakuan pergiliran tanaman akan memutus mata rantai makanan hama. Ketersedian unsur hara yang digunakan tanaman dapat menghasilkan produksi optimum namun pada musim tanam berikutnya apabila tidak diberi pupuk sangat memungkinkan produksi menurun. Cara lain memberantas hama/penyakit adalah mempertahankan musuh alami, rumput disatu sisi merugikan tetapi disisi yang lain menguntungkan karena bisa menjadi tempat hidup musuh alami.
Hubungan antara faktor biotik dan abiotik (0rganisme hidup dan lingkungannya) berhubungan erat tak terpisahkan, hubungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, terjadi aliran energi dalam suatu komunitas sesuai dengan keragaman biotik dan abiotik dalam suatu sistem. selain aliran energi juga terdapat keanekaragaman biotik serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi tersebut suatu ekosisitem dapat mempertahankan keseimbangannya.
Komponen yang bekerja dalam suatu ekosistem adalah :
v  Tanah
Tanah = f (tanaman,hewan,mikroorganisme dan hewan lain,iklim,topografi dan manusia sebagai pengolah)
Tanaman = f(tanaman,tanah,iklim,topografi dan makhluk hidup termasuk manusia sebagai pengolah)
Iklim = f(Makhluk hidup,lautan dan daratan/tanah,unsur iklim dan topografi)

Dari ketiga fungsi diatas nampak ketiganya saling berinteraksi dalam ekosistem pada umumnya maupun ekosistem pertanian, interaksi antar komponen dalam ekositem sangat sulit dipisahkan. Tanah terbentuk dari bahan induk yang berbeda bahan induk yang berbeda  dengan iklim berbeda,vegetasi berbeda, demikian juga pengolahannya. Hal tersebut menyebabkan tanah dengan bahan induk yang sama atau berbeda dengan faktor pembentuk lain yang sesuai fungsi berbeda didapatkan didapatkan banyak sekali jenis tanah.
Demikian halnya dengan manusia, tanaman dan hewan sangat beragam dalam suatu ekosistem yang dinamis (teknis, sosial, ekonomi dan arus informasi) sesuai ruang dan berjalannya waktu. (interaksi asas 1, 2, 3)
Selain itu juga topografi juga menentukan pembentukan tanah, tanah pada daerah pegunungan akan berbeda dengan tanah di daerah dataran rendah Tanaman dapat tumbuh pada kondisi tanah dan iklim yang cocok. Tanah dapat dikelola oleh manusia sesuai fungsinya.tanah merupakan media tumbuh tanaman oleh karena itu ekosistem dalam tanah komponennya harus bekerja dengan habitatnya masing-masing.
Tanah pertanian mengandung 50 % ruang pori diisi ± 25 % udara, ± 25 % air, ± 50 % padatan yang terdiri dari ± 45 % bahan anorganik dan ± 5 % bahan organik. Bahan organik menyebabkan warna gelap pada lapisan tanah atas (top soil) yang dapat berupa Kompos atau humus (sarasah yang sulit lapuk). Humus dan liat merupakan komponen sistem pengendali perharaan dan pengendalian air tanah. Keduany berperan sebagai komplek jerapan, pertukaran kation dan anion dan penyangga.
Apabila prosentasinya tidak berimbang seperti tersebu tanaman akan mengalami gangguan fisiologis contoh tanaman yang kekurangan air akan layu jika ditambah air akan segar lagi namun jika hal tersebut  terjadi berulang kali bisa terjadi layu permanen karena tidak bisa menyerap air lagi.(interaksi asas 3 dan 4)
Air sangat dibutuhkan tanaman karena 99 % tubuh tanaman tersusun dari air. air diserap tanaman adalah Air tersedia yaitu jumlah air berada antara pF 2,7 – 4,2 (antara kapasitas lapang dan titik layu permanen) air tersedia bagi tanaman dipengaruhi oleh air tersedia atau jumlah air yang diperlukan (air konsumtif), air perlokasi dan aliran permukaan
Kebutuhan tanaman akan air berbeda demikian halnya setiap fase (vegetati maupun generatif). Pada fase vegetatif maupun generatif kekurangan air menyebabkan pembentukan organ tanaman tidak sempurna dan produksi menurun. Kedalaman akar sangat mempengaruhi terhadap kemampuan tanaman untuk menjangkau air yang lebih dalam. Penyebaran akar dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.
Tanah yang terlalu banyak menggunakan pupuk organik akan menjadi rusak dan penambahan pupuk tidak efisien, bahan organik persentasinya bisa kurang dari 5 % akibatnya penyerapan unsur hara dan ketersediaan air terganggu apabila tidak ada penambahan bahan organik. (interaksi asas 4 dan 5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar