Pengumuman dari hasil Tes CPNS Kabupaten Ngawi Tahun 2013 untuk Jalur honorer K2 (kategori 2)sudah ditunggu-tunggu dan juga sudah dilakukan tes. Untuk Tes itu sendiri ditentukan dari nilai ambang batas alias passing grade. Jadi artinya, peserta tes CPNS yang poinnya di atas passing grade, berpeluang besar diterima. Namun, ada catatan bahwa disebutkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, lolos passing grade tidak serta merta membuat seseorang langsung diterima, masih ada poin lain yang menentukan untuk lolos atau tidaknya menjadi CPNS.
Sebuah Perjalanan Hidupku.. berliku dan mendebarkan sekaligus menyenangkan... ada suka, ada air mata juga ada asa yang masih ingin kuraih untuk hidup yang lebih bahagia kedepannya.. insya allah...
Senin, Desember 9
Rabu, Desember 4
PETUNJUK PRAKTEK LAPANG (PETLAP) BERCOCOK TANAM UMUM (MEDIA TANAM DAN PERBANYAKAN TANAMAN)
I. Pendahuluan
Tanaman dapat tumbuh,
berkembang dan berproduksi dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi: tanamannya
sendiri, pengelola (manusia), hama dan penyakit tanaman, serta rumput (gulma).
Sedangkan faktor abiotik meliputi
tanah dan iklim. Iklim terdiri dari radiasi matahari, temperatur/suhu,
kelembaban, tekanan udara, penguapan dan angin. Tanah untuk pertanian terdiri
dari padatan dan pori-pori yang diisi udara dan air dengan prosentasi.
Rabu, November 20
MODUL IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH I
MODUL I
IDENTIFIKASI
POTENSI WILAYAH
1.1.
Pendahuluan
Paradigma Baru Pembangunan
Pertanian adalah pembangunan pertanian berdimensi kerakyatan yakni pembangunan
pertanian yang terpusat pada rakyat. Karena pelaku utama pembangunan pertanian
adalah petani, maka pembangunan pertanian harus terpusat pada petani.
Pembangunan pertanian harus diawali dari petani dan berakhir di petani.
Maksudnya dalam proses pembangunan pertanian, petani harus perperan aktif mulai
dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta hasilnya
harus dinikmati petani.
MAKALAH PUPUK KOMPOS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah padat dari buangan pasar menghasilkan
jumlah yang cukup besar tiap harinya. Limbah tersebut berupa limbah sayuran
yang hanya ditumpuk di tempat pembuangan dan menunggu pemulung untuk
mengambilnya atau dibuang ke TPA jika tumpukan sudah meninggi. Penumpukan yang
terlalu lama dapat mengakibatkan pencemaran, yaitu bersarangnya hama-hama dan
timbulnya bau yang tidak diinginkan.
Standar Prosedur Operasional (SOP) Kaji Tindak
I. Pemilihan Lokasi
A.
Definisi
Memilih lokasi
tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh padi untuk mencegah kegagalan proses
produksi dan dapat
menghasilkan padi organik
sesuai dengan standar
mutu yang ditetapkan serta tidak merusak lingkungan.
B.
Tujuan
Agar
diperoleh lahan yang
dapat mendukung produktivitas tanaman padi
organik yang optimal, seperti :
tanah yang subur dengan lapisan
top soil yang
cukup, ketersediaan sumber air
bebas dari pencemaran
bahan kimia sintetis, bebas
dari sumber penyakit
tular tanah, drainase baik
PROPOSAL KAJI TINDAK PERLAKUAN JARAK TANAM JAJAR LEGOWO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
upaya pencapaian target program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN)
pemerintah dalam hal ini Departemen Pertanian melalui Badan Pengembangan dan
Penelitian telah banyak mengeluarkan rekomendasi untuk diaplikasikan oleh
petani. Salah satu rekomendasi ini adalah penerapan sistem tanam yang benar dan
baik melalui pengaturan jarak tanam yang dikenal dengan sistem tanam jajar
legowo.
Selasa, November 19
5 Langkah Model Agribisnis Berbasis Sistem LEISA
5 Langkah
Model Agribisnis Berbasis Sistem LEISA
- Mampu
menentukan lokasi, kebutuhan sarana dan prasarana sesuai dengan jenis
tanaman pertanian/perkebunan berdasarkan skala usaha dan penilaian potensi
lahan.
- Mampu memilah
peruntukan lahan dan menentukan komuditas Unggulan pertanian lokalita
setempat
- Mampu
melakukan pemilihan dan Penetapan Komoditi untuk LEISA
- Mampu
menetapkan Pola Tanam dan Tata Letak Pertanaman, Ternak, dan lkan
- Mampu
menetapkan Cara Penanganan Sarana Produksi dan Produk Pertanian
PENJELASANNYA
:
Makalah Budidaya Padi Sistem SRI (System of Rice Intensification)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman padi adalah tanaman pangan
yang digunakan sebagai bahan makanan utama hampir 90 persen penduduk Indonesia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa beras merupakan bahan makanan pokok utama dan
sangat dominan di Indonesia yang memiliki kedudukan sangat penting dan telah
menjadi komoditas strategis.
Senin, Januari 28
Makalah EXPERIENCE LEARNING CYCLE (ELC)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kehadiran
penyuluhan sebagai ilmu yang tersendiri adalah suatu cabang dari kelompok
ilmu-ilmu social pendidikan orang dewasa yang dalam hal ini merupakan ilmu yang
mempelajari cara dan proses perubahan manusia (petani) dan masyarakatnya menuju
ke arah sasaran yang diharapkan yaitu agar selalu terjadi kemajuan di dalam
usaha taninya, khususnya yang mengenai meningkatnya jumlah, mutu dan macam
hasil perkembangan penyuluhan pertanian membawa konsekuensi terhadap
profesionalisme para penyuluh. Untuk dapat melaksanakan peran, fungsi dan
tugasnya baik sebagai komunikator, organisator, inisiator, dinamisator,
motivator maupun sebagai fasilitator, penyuluh pertanian harus memiliki 3
(tiga) kompetensi.
Interaksi antara Asas Ekosistem 1,2,3,4 dan 5
Hubungan Interaksi antara Azas Ekosistem 1,2,3,4,5 dan 6:
Adanya
komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi komponen biotik, begitu
juga sebaliknya. Misalnya, tumbuhan dapat hidup dengan baik apabila tanah memberikan
unsur-unsur yang diperlukan berupa air dan garam-garam mineral dan udara
menyediakan karbondioksida untuk kepentingan fotosintesis. Sebaliknya tanah
akan menjadi subur bila di dalamnya terdapat mikroorganisme (cacing dan bakteri
pembusuk) yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.
Untuk lebih
jelasnya perhatikan mekanisme fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dibawah
ini:
Energi Cahaya Sinar Matahari
6 CO2
+ 6 H2O
C6 H12 O6 + 6O2
Khlorophil
Interaksi Asas Ekosistem 6, 7,8 dan 9
Hubungan Interaksi antara Azas Ekosistem 6,7,8 dan 9 pada Tanaman Pepaya
dan Jagung:
Asas
6
Individu
dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya. Yang dapat menyesuaikan diri, lebih
banyak keturunan lebih berhasil.
Contoh
asas 6 : Tanaman Jagung lebih memenangi persaingan dari pada tanaman pepaya
karena jumlahnya lebih banyak dan tanaman cepat tumbuh tinggi sehingga
memenangkan persaingan dalam memperoleh energi cahaya matahari untuk proses
fotosintesis dan pepaya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
Minggu, Januari 27
Makalah Sosiologi Pedesaan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sosiologi
pedesaan tumbuh pertama kali dan berkembang di Amerika Serikat. Pada mulanya
ilmu ini bermula dari para pendeta Kristen yang hidup di daerah pedesaan
(pertanian). Mereka tidak hanya memiliki permasalahan dalam kehidupan sosial
mereka karena kedatangan para migran dan mengambil
tanah yang tak bertuan, namun mereka juga mencoba menuliskan bagaimana
kondisi sosial ekonomi masyarakat pedesaan di bagian utara negara itu.
Sosiologi
pedesaan pada saat itu cenderung dirangsang untuk ikut memperbaiki kehidupan
masyarakat desa Amerika Serikat. Maka salah satu ciri khas Sosiologi Pedesaan
adalah penekanannya pada aspek praktis, sekalipun masih dalam kategori ilmu
murni (pure science). Di samping itu Sosiologi Pedesaan juga masih dilekati
oleh komitmen moral yang kental untuk memperbaiki (membangun) kehidupan
masyarakat desa. (Sugihen Bahrein T, 1991)
Makalah Kelembagaan di Daerah
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penyuluhan Pertanian diselenggarakan oleh berbagai pihak dan
dalam perkembangannya telah mengalami proses transformasi, dari penyuluhan yang
berorientasi produksi kepada penyuluhan yang berorientasi agribisnis dengan
pendekatan partisipatif. Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan tidak terlepas
dari dukungan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dan payung hukum dari Pemerintah Pusat berupa Undang-undang
No. 16 Tahun 2006 tentang
Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan,
sehingga keberadaannya menjadi penting di setiap tingkatan kelembagaan. Dalam era revitalisasi penyuluhan pertanian di mana dilakukan penataan
kelembagaan, ketenagaan maupun sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian mulai dari pusat
hingga daerah, dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan penyuluhan
pertanian di semua tingkatan kelembagaan penyuluhan pertanian.
Makalah 4 Sukses Pembangunan Pertanian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertanian
atau yang lebih tepat disebut dengan usaha tani, Pada tingkatan yang paling
awal adalah bersifat mandiri (SUBSISTENCE FARM) yaitu usaha tani yang hanya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya saja. Namun pada
perkembangan yang selanjutnya, seperti yang kita jumpai sekarang bahwa usaha
tani mandiri secara murni sudah sangat sulit ditemui, yang ada hanyalah bentuk
peralihan dari usaha tani mandiri yang sedang bergerak menuju usaha tani
komersial (COMERCIAL FARM).
Kehadiran
penyuluhan sebagai ilmu yang tersendiri adalah suatu cabang dari kelompok
ilmu-ilmu social yang dalam hal ini merupakan ilmu yang mempelajari cara dan
proses perubahan manusia (petani) dan masyarakatnya menuju ke arah sasaran yang
diharapkan yaitu agar selalu terjadi kemajuan di dalam usaha taninya, khususnya
yang mengenai meningkatnya jumlah, mutu dan macam hasil produksinya maupun
kemajuan dalam hubungannya untuk mencapai 4 (empat) Sukses Pembangunan : (1)
Pencapaian Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan
Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta
(4) Peningkatan Kesejahteraan Petani.
MAKALAH KESEIMBANGAN EKOSISTEM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kerusakan
lingkungan hidup terjadi akibat populasi manusia dan perkembangan zaman.
Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia tinggal di
suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya manusia
yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk mereka agar
memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak produk yang
dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke lingkungan.
Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada lingkungan hidup.