BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertanian
atau yang lebih tepat disebut dengan usaha tani, Pada tingkatan yang paling
awal adalah bersifat mandiri (SUBSISTENCE FARM) yaitu usaha tani yang hanya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya saja. Namun pada
perkembangan yang selanjutnya, seperti yang kita jumpai sekarang bahwa usaha
tani mandiri secara murni sudah sangat sulit ditemui, yang ada hanyalah bentuk
peralihan dari usaha tani mandiri yang sedang bergerak menuju usaha tani
komersial (COMERCIAL FARM).
Kehadiran
penyuluhan sebagai ilmu yang tersendiri adalah suatu cabang dari kelompok
ilmu-ilmu social yang dalam hal ini merupakan ilmu yang mempelajari cara dan
proses perubahan manusia (petani) dan masyarakatnya menuju ke arah sasaran yang
diharapkan yaitu agar selalu terjadi kemajuan di dalam usaha taninya, khususnya
yang mengenai meningkatnya jumlah, mutu dan macam hasil produksinya maupun
kemajuan dalam hubungannya untuk mencapai 4 (empat) Sukses Pembangunan : (1)
Pencapaian Swasembada dan Swasembada berkelanjutan, (2) Peningkatan
Diversifikasi Pangan, (3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor serta
(4) Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Dapat
dipastikan bahwa setiap orang dalam setiap waktu dan tempat selalu menginginkan
tercukupinya segala kebutuhannya baik yang merupakan kebutuhan pokok berupa
pangan, sandang dan perumahan, maupun kebutuhan-kebutuhan lain sesuai dengan
tingkat peradaban dan kebudayaannya. Keadaan seperti inilah kehadiran
penyuluhan pertanian sangat diperlukan eksistensinya dengan kata lain
penyuluhan pertanian mempunyai fungsi penting untuk menjembatani ilmu dan
teknologi baru yang telah dihasilkan dan siap jual atau dipasarkan pada petani
di lapangan sebagai konsumen yang akan membutuhkannya. Juga memfasilitasi
proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha, mengupayakan kemudahan akses
pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumber daya
lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya demi terwujudnya 4 Sukses Pembangunan
Pertanian.
B. Rumusan Masalah
Dalam hal
ini penulis akan mencoba untuk membahas tentang “PROGRAM
PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KECAMATAN PADAS KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA
MEWUJUDKAN 4 SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN “ yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana
Program Pembangunan Pertanian yang
dilakukan untuk mewujudkan 4
Sukses Pembangunan Pertanian di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi ?
2. Apa
tujuan dari Program Pembangunan Pertanian
tersebut?
3. Bagaimanakah
pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian yang baik
di dalam upaya mewujudkan 4 Sukses Pembangunan
Pertanian di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi?
4. Dampak dan
Kendala apa saja yang di dapat dalam pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian?
C. Tujuan Penelitian
Pada
dasarnya bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tentunya mempunyai
tujuan yang ingin dicapai, begitupun dengan penulisan karya ilmiah ini.
Untuk lebih
jelasnya, penulisan makalah ini
mempunyai tujuan yang ingin dicapainya, tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Penulis
ingin mengetahui, bagaimanakah Program Pembangunan Pertanian yang bisa dilakukan untuk mewujudkan 4
Sukses Pembangunan Pertanian di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi ?
2. Penulis
ingin mengetahui, Apa Program
Pembangunan Pertanian yang dilakukan tersebut?
3. Penulis
ingin mengetahui, bagaimanakah pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian yang baik
di dalam upaya mewujudkan 4 Sukses Pembangunan
Pertanian di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi?
4. Penulis
ingin mengetahui, dampak dan kendala apa saja yang di dapat dalam pelaksanaan
Program Pembangunan Pertanian
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan
penulis memiliki beberapa manfaat, antara lain :
Pertama, Untuk mendorong peningkatan
kesejahteraan petani di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi.
Kedua, untuk meningkatkan Nilai Tukar
Petani (NTP) yang menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang
dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Nilai
Tukar Petani (NTP), secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya
beli petani.
Ketiga, tentu saja untuk mewujudkan
4 Sukses Pembangunan Pertanian di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Apabila 4 Sukses Pembangunan
Pertanian di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi bisa terwujud maka kesejahteraan
Petani secara keseluruhan juga akan meningkat.
E. Metode Penelitian
Penulis
mengakui, sangat sulit untuk menyusun karya ilmiah ini karena keterbatasan yang
dimiliki penulis, maka untuk mencapai data dan sumber yang actual dan jelas
penulis menggunakan beberapa metode penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Observasi,
yaitu penulis melakukan pengamatan ke lapangan untuk meneliti dan mempelajari
hal – hal yang berkaitan dengan Program
Pembangunan Pertanian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
petani di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi.
2. Wawancara,
yaitu penulis bertanya kepada Penyuluh Kecamatan
Padas dan juga Responden dalam hal ini petani setempat.
3. Study
Kepustakaan, yaitu penulis mengumpulkan data dengan mencari sumber data dari
buku – buku perpustakaan
dan dari internet terutama
yang berkaitan dengan judul karya ilmiah ini.
BAB II
PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
DI KECAMATAN PADAS KABUPATEN NGAWI
A. Program-Program
Pembangunan Pertanian
Dalam rangka agar swasembada pangan berkelanjutan
secara nasional ini dapat dipertahankan, maka target peningkatan produksinya
minimal sama dengan pertumbuhan permintaan dalam negeri, oleh karena itu untuk
mendorong kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada pangan berlekanjutan
maka Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah menggulirkan Program
Pembangunan Pertanian untuk wilayah Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi antara lain
pemberian bantuan langsung pupuk dan benih unggul, bantuan pembiayaan melalui
skema :
1. Pengembangan
Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP),
2. Jalan
Usaha Tani (JUT)
3. Jaringan
Irigasi Desa (JIDES)
4. Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE)
5. Kredit
Usaha Rakyat (KUR)
6. Bantuan
Langsung Benih Unggul (BLBU)
7. P2BN,
GP3K dan masih banyak lagi yang lainnya.
Semua bantuan diatas di salurkan di tiap-tiap desa
melalui GAPOKTAN yang ada di tiap desa di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi.
B.
Tujuan
Pemberian Bantuan Program Pertanian
Tujuan Pemberian Bantuan Program-program Pertanian untuk
para Gapoktan di tiap desa di Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi adalah demi tercapainya
target produktifitas tanam 10 Ribu Ton dalam jangka waktu 5 tahun kedepan.
Untuk tujuan di berikannya bantuan untuk PUAP antara lain :
1. B erkembangnya
usaha agribisnis dan usaha ekonomi rumah tangga tani di lokasi desa PUAP;
2. Berfungsinya Gapoktan sebagai lembaga ekonomi
petani di perdesaan yang dimiliki dan dikelola oleh petani; dan
3. Berkurangnya
jumlah petani miskin dan pengangguran di perdesaan
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Jalan
Usaha Tani (JUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Kredit Ketahanan Pangan dan
Energi (KKPE), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU),
P2BN, GP3K dan masih banyak lagi yang lainnya merupakan program strategis
Kementerian Pertanian untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran
di perdesaan.
C.
Pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian
Dalam pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian berupa
bantuan pembiayaan melalui skema Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP),
Jalan Usaha Tani (JUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Kredit Ketahanan Pangan
dan Energi (KKPE), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Langsung Benih Unggul
(BLBU), P2BN, GP3K dan masih banyak lagi yang lainnya untuk penggunaannya harus
sesuai dengan kebutuhan petani dan tepat sasaran untuk budidaya tanaman maupun
non budidaya sehingga para petani dapat memanfaatkannya secara fungsional dan
dapat dipertanggungjawabkan kegunaan program tersebut. Salah satunya untuk
modal usaha produktif di sektor pertanian, meningkatnya aktivitas kegiatan
usaha agribisnis (hulu, budidaya dan hilir) di perdesaan; meningkatnya
pendapatan petani (pemilik dan atau penggarap), buruh tani dan rumah tangga
tani dalam berusaha tani sesuai dengan potensi daerah.
Dalam rangka mempercepat keberhasilan Program
Pembangunan Pertanian di Kecmatan Padas Kabupaten Ngawi dilakukan berbagai
upaya dan strategi pelaksanaan yang terpadu melalui:
(1) Pengembangan
kegiatan ekonomi rakyat yang diprioritaskan pada penduduk miskin perdesaan
melalui peningkatan kualitas SDM;
(2)
Penguatan modal bagi petani, buruh
tani dan rumah tangga tani; dan
(3) Penguasaan
teknologi produksi, pemasaran hasil dan pengelolaan nilai tambah.
Keberhasilan Program Pembangunan Pertanian sangat
ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dari
tingkat Pusat dan daerah mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan
dukungan anggaran dari tingkat pusat sampai daerah.
Diharapkan dengan
adanya pendampingan oleh Penyuluh Pendamping dan PMT serta adanya pengawalan
dan pembinaan dari Propinsi dan Kabupaten/Kota diharapkan dapat mendorong
tumbuhnya Gapoktan menjadi kelembagaan ekonomi petani di perdesaan.
D.
Dampak
dan Kendala
Tetapi
karena dampak iklim, adanya serangan hama penyakit, konversi lahan ke non
pertanian, keterlambatan benih tanaman pangan membuat sasaran swasembada
berkelanjutan secara nasional belum menjadi kenyataan.
CONTOH
DESA BINTOYO KEC. PADAS KAB. NGAWI
XI.
|
Desa.
|
BINTOYO
|
Kec.
|
PADAS
|
||||
1.
|
Luas Wilayah
|
:
|
2
|
km2
|
||||
2.
|
Jumlah Penduduk :
|
1.652
|
Jiwa
|
|||||
a.
|
Sangat Miskin
|
:
|
12
|
Jiwa
|
||||
b.
|
Miskin
|
:
|
66
|
Jiwa
|
||||
c.
|
Hampir Miskin
|
:
|
492
|
Jiwa
|
||||
Jumlah
|
:
|
570
|
Jiwa
|
34,50%
|
||||
3.
|
Kepadatan Penduduk
|
:
|
663
|
Jiwa/Km2
|
||||
4.
|
Kondisi Infrastruktur
|
|||||||
a
|
Jalan
|
|||||||
No.
|
NAMA
|
|
VOLUME
|
Kondisi
|
||||
|
Baik
|
Sedang
|
Rusak
|
|||||
1)
|
Jl. Nasional
|
|
|
|
|
|
|
|
2)
|
Jl. Kabupaten
|
|
|
|
|
|
|
|
3)
|
Jl. Poros Desa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bintoyo I
|
|
4000 X 3,5
|
m
|
|
X
|
|
|
|
Bintoyo III
|
|
1500 X 3,5
|
m
|
|
|
X
|
|
4)
|
Jl. Desa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bintoyo I
|
|
2000 X 3
|
m
|
X
|
|
|
|
|
Bintoyo II
|
|
3000 X 3
|
m
|
X
|
|
|
|
|
Bintoyo III
|
|
750 X 3,5
|
m
|
|
|
X
|
|
5)
|
Jl. Jl. Lingkungan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bintoyo I
|
|
1500 X 2,5
|
m
|
X
|
|
|
|
|
Bintoyo II
|
|
500 X 2,5
|
m
|
X
|
|
|
|
|
Bintoyo III
|
|
600 X 2,5
|
m
|
|
|
X
|
TABEL JALAN PRODUKSI PERTANIAN,
JUT/JITUT, JIDES
No.
|
NAMA
|
|
VOLUME
|
Kondisi
|
|||||||||||
|
Baik
|
Sedang
|
Rusak
|
||||||||||||
1)
|
JI. Primer
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
Bintoyo I
|
|
3000 X 2,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo II
|
|
2000 X 2,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo III
|
|
1000 X 2,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
2)
|
JI. Sekunder
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
Bintoyo I
|
|
4000 X 2
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo II
|
|
5000 X 2
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo III
|
|
800 X 2
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
3)
|
JITUT
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
Bintoyo I
|
|
120 X 1,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo II
|
|
1500 X 1,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo III
|
|
600 X 1,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
4)
|
JIIDES
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
Bintoyo I
|
|
300 X 1,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo II
|
|
800 X 1,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
|
Bintoyo III
|
|
400 X 1,5
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
Jalan Produksi Pertanian
|
|||||||||||||||
No.
|
NAMA
|
|
VOLUME
|
Kondisi
|
|||||||||||
|
Baik
|
Sedang
|
Rusak
|
||||||||||||
1)
|
JUT
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
2)
|
Jl. Prod. Perkebunan
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
|
Bintoyo III
|
|
350 X 3
|
m
|
|
|
X
|
||||||||
3)
|
Jl. Prod. Kehutanan
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
4)
|
Jl. Prod. Peternakan
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
5)
|
Jl. Prod. Perikanan
|
|
|
|
|
|
|
||||||||
Penggunaan Lahan
|
||||||
a. Sawah
|
:
|
|||||
1). Teknis
|
:
|
18,70
|
Ha
|
|||
2). Semi Teknis
|
:
|
-
|
||||
3). Non Teknis
|
:
|
-
|
||||
4). Tadah Hujan
|
:
|
-
|
||||
b. Bukan Sawah
|
:
|
|||||
1). Ladang/Tegal/ Kebun
|
:
|
15
|
Ha
|
|||
2). Permukiman
|
:
|
52
|
Ha
|
|||
3). Hutan Negara
|
:
|
2
|
Ha
|
|||
4). Perkebunan
|
:
|
-
|
||||
5). Lainnya
|
:
|
13,5
|
Ha
|
|||
Potensi Desa
|
||||||
a
|
Pertanian
|
Luas Lahan
|
Produksi
|
|||
-
Padi
|
|
2728,9
|
Ton
|
424
|
Ha
|
|
-
Jagung
|
|
|
|
|
||
-
Kedelai
|
|
31,3
|
Ton
|
20
|
Ha
|
|
-
Kacang Tanah
|
|
|
|
|
|
|
-
Kacang Hijau
|
|
|
|
|
|
|
-
Ubi Kayu
|
|
|
|
|
|
|
-
Ubi Jalar
|
|
|
|
|
|
|
b
|
Peternakan
|
Jumlah
|
Produksi
|
|||
-
Sapi
|
|
218
|
ekor
|
|
|
|
-
Kerbau
|
|
|
|
|||
-
Kambing
|
|
82
|
ekor
|
|
|
|
-
Ayam Buras
|
|
389
|
ekor
|
|
|
|
-
Itik
|
|
96
|
ekor
|
|
|
|
-
Mentok
|
|
115
|
ekor
|
|
|
|
-
Domba
|
|
|
|
|
|
Lembaga Ekonomi/Keuangan Mikro
|
|||||
a.
|
Lembaga Ekonomi
|
||||
1).
BUMDes
|
|||||
2).
Koperasi
|
:
|
Koptan
Tri Mulyo, Kopermas Al Huda
|
|||
3).
Kopwan
|
:
|
Karya
Bhakti
|
No.
115/Bh/XVI.17/V/2010
|
||
4).UED
|
:
|
1
|
|||
5).
Bank Desa
|
:
|
||||
6).Lumbung
Desa
|
:
|
2
|
|||
b.
|
Lembaga Desa
|
||||
1).
LPMD
|
|||||
c.
|
Lembaga Tani
|
||||
1).
Kelompok Tani
|
:
|
3
|
Sido Mukti, Sido Makmur,
Sido Subur
|
||
2).
Kelompok Peternak
|
:
|
||||
3).
Kelompok Tani Ikan
|
:
|
2
|
Nila Saroya, Ikan Mas
|
||
4).
LMDH
|
:
|
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian, maka di sini penulis dapat menarik
kesimpulan, diantaranya adalah :
1) Program
Pembangunan Pertanian tidak dapat dilaksanakan
sembarangan. Petani harus mengerti terlebih dahulu tentang tata cara bagaimana mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut dan dalam
pelaksanaannya juga harus selalu dalam pengawasan pihak yang terkait, agar nanti
tidak sia – sia dan dapat menghasilkan produksi sesuai
dengan apa yang kita harapkan.
2) Untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP)
yang menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang
dikonsumsi maupun untuk biaya produksi maka Program Pembangunan Pertanian harus
dilaksanakan secara optimal dan berkesinambungan yang nantinya akan bisa
mempunyai dampak Tingkat kemampuan/daya beli petani meningkat sehingga kesejahteraan petani juga
meningkat.
3) Peranan Program
Pembangunan Pertanian bagi masyarakat petani sangat baik
karena dengan Program Pembangunan Pertanian ini
para petani sangat terbantu dan mampu mensejahterakan keluarga petani dan
berdampak pada menurunnya angka kemiskinan secara nasional, apalagi melihat dengan kondisi Negara kita
yang saat ini sedang dilanda krisis pangan, maka petani dituntut harus mampu menemukan jalan keluar yang baik dan menguntungkan
agar dapat keluar dan mengatasi masalah perekonomian keluarga khususnya dan
masyarakat umumnya.
B.
Saran
Adapun saran – saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1) Untuk
mendukung 4 Target Sukses Pembangunan Pertanian, perlu adanya revitalisasi
lahan, revitalisasi perbenihan dan pembibitan, revitalisasi infrastruktur dan
sarana, revitalisasi sumberdaya manusia, revitalisasi pembiayaan pertanian,
revitalisasi kelembagaan petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir.
Dengan
begitu insya Allah kita
akan mendapatkan hasil seperti apa yang kita harapkan.
2) Diantara sesama petani diharapkan
dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik, agar diantara sesama petani dapat saling menukar pengalaman dan mengetahui
tentang kekurangan – kekurangan atau kelebihan – kelebihan dari masing – masing
petani tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar