I. Pendahuluan
Tanaman dapat tumbuh,
berkembang dan berproduksi dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi: tanamannya
sendiri, pengelola (manusia), hama dan penyakit tanaman, serta rumput (gulma).
Sedangkan faktor abiotik meliputi
tanah dan iklim. Iklim terdiri dari radiasi matahari, temperatur/suhu,
kelembaban, tekanan udara, penguapan dan angin. Tanah untuk pertanian terdiri
dari padatan dan pori-pori yang diisi udara dan air dengan prosentasi.
2. Media Tanam
Media
tanam adalah tempat tumbuh tanaman yang merupakan komponen utama dalam bercocok
tanam. Media tanam harus sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam dan pola
tanamnya.
Adapun
macam media adalah:
1. Arang:
ukuran potongan disesuaikan dengan ukuran pot
2. Batang
pakis (kotak atau serat)
3. Pupuk
kandang/kompos
4. Moss
5. Sekam:
mentah atau bakar
6. Pasir
7. Tanah
8. Kerikil/pecahan
batu merah/styrofoam
9. Hidro
gel
Masing-masing media tersebut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Semakin halus/ukuran kecil lebih lama
menyerap air tetapi lebih dapat menahan air, semakin besar ukuran cepat
menerima air tetapi cepat melepaskan. Oleh karena itu penggunaannya sering
dicampur/ digabung dan penggunaannya
tergantung pada sifat tanaman.
Petlap
ini tidak membahas media tanam secara keseluruhan, namun hanya untuk pembibitan
dan tanaman pot. Media tanam untuk pembibitan pada bedengan atau kotak harus
berstruktur remah oleh karena itu tanah harus dicampur dengan pupuk
kandang/kompos dan pasir/sekam dengan
perbandingan 2 : 1 : 1 atau 1 : 1 : 1 jika tanahnya keras. Sedangkan media
untuk tanaman pot adalah: bagian bawah pot (1/3 tinggi pot) diberi pecahan batu
merah/genting, tanah terdiri dari: tanah, pasir/sekam, pupuk kandang/kompos dengan perbandingan sama
dengan membuat bedengan untuk pembibitan.
3. Pengolahan Tanah dan
Pembuatan Bedengan
Pengolahan
tanah pada budidaya tanaman secara umum terdiri dari 3 kegiatan, yaitu
persiapan lahan, pembuatan bedengan dan pemberian pupuk dasar.
1.
Persiapan lahan yang
dilakukan sama untuk beberapa jenis tanaman yaitu dengan cara membersihkan gulma dan mengemburkan tanah.
Jangan lupa untuk mencek pH tanah. Jika pH tanah di bawah 5,6, lakukan
pengapuran dengan Kapur atau Dolomit dengan dosis 1 – 1,5 ton/ha. Pengapuran
sebaiknya dilakukan minimal 2 minggu sebelum masa tanam.
- Pemupukan
dasar dilakukan seminggu sebelum masa tanam dengan cara menaburkan pupuk
kandang dengan dosis 15-20 ton.ha pupuk kandang atau 5-10 ton/ha kompos
matang ditambah 200 kg/ha TSP. atau dapat juga menggunakan pupuk NPK
(15-15-15) dosis ± 200 kg/ha.
- Pembuatan
bedengan dapat dilakukan dengan ukuran sesuai kebutuhan. Biasanya,
bedengan di buat dengan ukuran 1,25 – 1,75 m, panjang tergantung
/disesuaikan luasan lahan, tinggi 30-50 cm tergantung jenis tanah dan
musim. Pada tanah yang gembur dan musim hujan bedengan harus lebih tinggi.
Diantara bedeng yang satu dengan yang
lain di buat parit dengan jarak 0,5 m dan kedalaman ± 0,3-0,5 m. Contoh bedengan tertera pada
Gambar 2 berikut:
Perlu diperhatikan bagaimana melakukan
pengolahan tanah dengan baik. Mengolah tanah yang baik meliputi beberapa cara, yaitu:
(a) Selalu memelihara sifat-sifat porositas tanah dengan baik,
supaya tanah dapat berpori terus dan
udara dapat dengan mudah untuk masuk. Sedangkan tanah juga perlu digemburkan
yaitu dengan membajak atau mencangkul secara teratur agar tanah selalu subur.
(b)Selalu memelihara kehidupan mikroba tanah yang berguna, supaya
kesuburan tanah dapat terpelihara dan mencegah tanah dari pencemaran.
(c) Dengan mempercepat proses pelapukan
dalam tanah. Sedangkan semua itu dapat dilakukan dengan cara menimbun daun-daun
yang rontok/sisa panen.
(d) Membuat bedengan atau gulutan yang
digunakan untuk mengatur air, agar air dapat merembes ke tempat yang
ditentukan.
(e) Dengan mengatur jarak tanam yang tepat sesuai aturan yang
telah ditentukan agar tanaman dapat memperoleh makanan, sinar matahari, dan air
secara merata serta tidak tergenang pada tanaman satu saja
tetapi menyebar ke seluruh tanaman.
(f) Dengan penyiangan yang teratur, yang dapat dilakukan dengan
mencabut tanaman selain tanaman pokok (rumput)
4.Polatanam
Pertumbuhan (growth),
perkembangan (development), dan perkembangbiakan (differentiation) tanaman sangat ditentukan oleh faktor dalam
(tanaman) dan faktor luar (abiotik dan biotik). Faktor biotik: manusia sebagai pengelola,
pengganggu tanaman berupa mikroorganisme (menguntungkan dan merugikan), hama
dan penyakit , serta musuh alami
(sahabat tanaman), serta gulma. Faktor abiotik adalah tanah (sifat fisik,
kimia, dan biologi) dan iklim (cahaya matahari, suhu, curah hujan, kelembaban,
tekanan udara, angin), serta tinggi tempat (topografi). Kesemuanya itu termasuk
sumber daya alam dan energi (SDA dan E)
Suatu
ekosistem faktor-faktor tersebut bekerja sama/berinteraksi sehingga dapat
mempengaruhi produksi maupun produktivitas. Salah satu cara untuk mengeliminer interaksi positif
maupun negatif salah satu cara adalah pola tanam. Pola tanam dapat dikelompokkan berdasarkan:
a. pergiliran tanaman, meliputi waktu dan jenis
tanaman
b. jumlah tanaman persatuan luas: jarak tanam
sempit dan jarak tanam lebar.
c. arah barisan tanaman: utara selatan dan
timur barat
d. model
tanam: row spacing, double row spacing, square spacing dan equidistance
spacing.
e.
Penataan
pertanaman (cropping system):
monokultur/tanaman tunggal (monokultur) dan tanaman campuran (tumpang sari)
Pada
petlap ini khusus akan dicoba menanam dengan sistem tumpang sari bawang merah
dengan tanaman cabe, dengan arah bedengan timur barat, jarak tanam optimum,
model tanam square spacing (bujur sangkar)
5.Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan
tanaman ada 2 macam cara yaitu:
1) Generative:
untuk tanaman berbiji
2) Vegetative
: untuk tanaman tidak berbiji maupun tanaman berbiji berkeping 2 (dikotil)
Missalnya
jeruk, mangga, kopi, jambu dan lainnya.
3.1.
Perbanyakan tanaman secara generative
Perbanyakan tanaman secara
generative ada beberapa cara:
·
Langsung pada lahan:
disebar (contoh: bayam, sawi, kangkung
dan lainnya), atau ditugal dengan jarak tanam tertentu dengan cara ditugal,
contoh, jagung dan kacang-kacangan
·
Persemaian: sebelum
tanaman ditanam dilahan/pot /polybag ditanam pada persemaian terlebih dahulu.
Untuk
tanaman padi setelah dari persemaian langsung ditanam di lahan, sedangkan
beberapa tanaman misal kopi, papaya, cabe agar tanaman tumbuh baik harus
ditanam pada pot/ polybag (transplanting) seperti tertera pada Gambar 2 (c).
3.2.
Perbanyakan tanaman secara vegetative ada beberapa cara yaitu:
(a) Stek:
ada beberapa macam yaitu: stek batang, umbi atau daun. Untuk mempercepat
tumbuhnya akar bisa diolesi/diberi zat pengatur tumbuh (NAA, IBA atau IAA).
Faktor
yang paling menentukan keberhasilan stek adalah factor genetik. Untuk menunjang
keberhasilan stek, tanaman mempunyai sifat unggul dan tidak ada bekas serangan
hama/penyakit atau tanaman sehat. Sedangkan kondisi lingkungan yang harus
diperhatikan: (a) status air, stek lebih baik diambil pada pagi hari, karena
stek dalam kondisi turgid; (b) temperature, tanaman stek lebih baik ditumbuhkan
pada suhu 12-270C; (c) cahaya, sebaiknya tidak terkena cahaya
langsung.
(b) Grafting
(sambung pucuk): adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian
rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh dan berkembang sebagai satu tanaman
gabungan. Harus diperhatikan bahwa: (a) batang atas dan bawah harus kompatibel;
(b) jaringan kombium kedua tanaman harus bersinggungan; (c) harus dilakukan
sesudah entries diaambil; (d) dilakukan pada saat kedua tanaman pada kondisi
fisiologis yang tepat.
(c) Budding/okulasi
(sambung tunas): salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas
tereduksi menjadi hanya satu mata tunas. Tanaman atas disebut entries, batang
bawah disebut understam. Batang atas berkembang menjadi tajuk, batang bawah
berkembang menjadi system perakaran.
(d) Budding
dan grafting digunakan untuk tanaman yang tidak dapat/sukar diperbanyak dengan
stek, pemisahan , cangkok atau merundukkan. Contoh antara lain mangga, manggis,
jeruk, dan durian. Batang bawah bisa tanaman yang diperbanyak dengan cara
generative atau perbanyakan secara vegetative.
(e) Cangkok:
hal yang harus diperhatikan, (a) sebaiknya mencangkok dilakukan pada musim
penghujan, (b) pohon induk tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat,
dan subur, serta kuantitas dan kualitas buah baik, (c) media cangkok cukup
lembab sepanjang waktu. Media dapat menggunakan sabut kelapa, kompos dan tanah.
(f) Merunduk:
pada prinsipnya sama dengan stek, namun tidak dipisahkan dengan induk, sehingga
bahan makanan yang tersedia lebih dari cukup banyak. Oleh karena itu
keberhasilan cukup tinggi
(g) Memisah
anakan atau umbi, dilakukan untuk tanaman yang mempunyai anak atau umbi.
1.
Petunjuk
kerja Membuatan Media Tanam
Alat : cangkul, skop, pot/poly bag
Bahan
: pecahan batu merah/arang/potongan styrofoam
Tanah, kompos/pupuk kandang/moss,
pasir atau sekam
No
|
Langkah
kerja
|
Gambar/keterangan
|
|||||||||||||||
1.
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
|||||||||||||||
2.
|
Campur
tanah, pasir/sekam dan pupuk kandang
|
|
|||||||||||||||
3.
|
Isilah
pot dengan pecahan batu merah/arang/styrofoam
|
1/3 tinggi
|
|||||||||||||||
4.
|
Masukkan
campuran bahan yang sudah disiapkan setinggi 10 cm dari permukaan atas
|
10 cm
media
1/3 tinggi |
|||||||||||||||
5.
|
Apabila
membuat media untuk stek atau batang bawah prinsipnya sama
|
|
2. Petunjuk Kerja Menyetek Tanaman Hias
(Bunga)
Alat : media tanam (menggunakan
kotak/pot/polybag), pisau (tajam)
Bahan
: tanaman yang akan distek dan media untuk persemaian.
No
|
Langkah kerja
|
Gambar/keterangan
|
1.
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
2.
|
Siapkan
bahan untuk stek batang:
·
Ambil batang/cabang
pada tanaman yang akan distek, yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda,
pada tanaman yang sehat
|
|
|
·
Potong dengan gunting
pangkas/pisau yang tajam agar potongannya rapi.
·
Setiap membuat
potongan harus mengandung mata tunas (bagian bawah 0,5 cm dibawah mata tunas, bagian atas 1 cm dari mata tunas paling atas) untuk
tanaman serupa tanaman vanili tunas ada pada daun. Panjangnya tergantung
tanamannya, setidaknya mempunyai 3 - 4 mata tunas, untuk tanaman hias yang
menjalar bisa 2 - 4 mata tunas, atau panjangnya 7,5 - 15 cm tergantung jenis
tanamannya
·
Untuk mengurangi
penguapan kurangi daunnya dan daun dipotong setengahnya
·
Tanam pada media yang
sudah disiapkan
|
|
3
|
Siapkan
bahan untuk stek batang
·
Ambil daun pada
tanaman yang akan digunakan untuk stek pada tanaman yang sehat.
·
Ambil daun yang tidak
terlalu tua dan tidak terlalu muda dengan menggunakan gunting/ pisau.
|
|
|
·
Potong pada bagian
pangkal dan ujung, namun ada beberapa tanaman cukup pada bagian pangkal saja,
atau disertai dengan tangkai daun /petiol (seperti pada gambar)
·
Secara teknis daun
dipotong sepanjang 7,5 - 10 cm atau beserta petiolnya. Tergantung jenis
tanamannya
·
Tanam pada media yang
sudah disiapkan.
·
Satu pot bisa satu atau beberapa stek
|
|
4.
|
Tanaman
harus dijaga kelembabannya, sebelum tumbuh tugas baru harus disiram pagi dan
sore dengan gembor atau botol dengan tutupnya diberi lubang kecil. Jika sudah
tumbuh menjadi tanaman baru, cukup disiram sekali sehari atau tergantung
kondisi cuaca (tidak kering)
|
|
3. Petunjuk Kerja Menanam Bawang merah dan
Cabe (Tumpang Sari).
Alat : sabit, cangkul, gembor, pisau, tali
raffia, ajir
Bahan : bibit
bawang merah, bibit cabe, pupuk organic, pupuk NPK dan Urea
No
|
Langkah kerja
|
Gambar/keterangan
|
1.
|
Menyiapkan
alat dan bahan
|
|
2.
3.
|
Membuat
bedengan:
·
Lakukan pengolahan tanah,
tanah dibersihkan terlebih dulu dari gulma (rumput), cangkul untuk menggemburkan tanah,
·
kemudian buatlah bedengan lebar 130cm panjang 900cm
(disesuaikan dengan luas lahan), tinggi 40 cm
·
sambil memperbaiki
bedengan taburkan pupuk organik, usahakan
pupuk bercampur/menyatu dengan tanah
Menanam
Lakukan
penanaman bawang merah dan cabe dengan cara:
·
Tetapkan ajir pada setiap
pojok bedengan 15 cm dari tepi,
·
tetapkan jarak tanam
bawang merah 25 x 25 cm, dengan menggunakan ajir dan tali
·
Jarak tanam cabe 75
cm x 50 cm,
·
Potong bagian ± 1/3
umbi (bagian ujung) agar cepat tumbuh
·
Tanamlah bawang merah
sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan Diantara barisan tanaman
diberi pupuk NPK, 2 minggu dan 4
minggu setelah tanam diberi pupuk urea dengan cara yang sama
·
Cabe ditanam 3 minggu
setelah tanam bawang merah.
·
Jika cabe ditanam
terlebih dahulu, bawang merah ditanam setelah cabe berumur 1 bulan.
·
Setelah bawang merah
dipanen tanah digemburkan dan
ditambahkan pupuk organic dan urea, jika ingin efisiensi lahan diantara cabe
bias ditanami sawi, kangkung dan sejenisnya
|
Campurkan pupuk
bersamaan dengan memperbaiki bedengan
ajir
ajir
25cm 15cm
x x x x x
25cm
x
x x x x
x
x x x x
x
0 x 0 x
x
x x x x
x
x x x
x
x
0 x 0 x
x
x x x x
dst
keterangan:
(x)
: tanaman bawang merah
(0)
: tanaman cabe
|
4.
Petunjuk
Kerja Mengokulasi Tanaman Buah
Alat :
media tanam, pisau (tajam)
Bahan
: tanaman yang akan diokulasi (tanaman pot/tanaman di lahan) dan batang atau
cabang
untuk mata tunas (batang atas)
Media
untuk persemaian
No
|
Langkah kerja
|
Gambar/keterangan
|
1.
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
2.
|
Memilih
bibit dari biji yang sudah berumur 6 - 8 bulan sebagai batang bawah
|
|
3.
|
·
Jendela okulasi
dibuat pada ketinggian 10 cm dari
permukaan tanah dengan ukuran jendela 1 cm x 5 cm
·
Mata entres yang akan
digunakan sebagai batang atas dipilih dari tunas cabang yang sehat.
·
Ukuran mata entres
yang telah diambil dari cabang entres dibuat lebih kecil dari ukuran jendela
okulasi
|
|
4.
|
Tempelkan/masukkan
mata entres pada jendela, kemudian ikat dengan tali rafia/plastik
|
|
6.
|
Periksalah
okulasi 2 - 3 minggu kemudian. Okulasi berhasil tumbuh bila warna tunas tetap
hijau. Bila berwarna cokelat berarti okulasi gagal
|
|
5. Petunjuk Kerja Merbanyak Tanaman
(grafting/sambung pucuk)
Alat :
media tanam, pisau (tajam), plastic pengikat, sungkup
Bahan : tanaman
yang akan dicangkok
No
|
Langkah kerja
|
Gambar/keterangan
|
1.
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
2.
|
Pilih
batang bawah yang siap di sambung demikian juga batang atas / entres,
usahakan keduanya memiliki ukuran yang seimbang.
|
|
3.
|
Ujung
batang bawah dipotong pada ketinggian 10 - 20 cm dari permukaan tanah
|
|
4.
|
·
Belah batang bawah
dengan pisau sedalam kurang lebih 3 - 4 cm membentuk huruf V, batang atas juga V seperti pada gambar
·
Batang bawah agak lebih besar daripada
batang atas.
·
Batang atas sisakan 2
– 4 daun, kemudian potong setengahnya untuk mengurangi penguapan
|
|
5.
|
Atau
atas dan bawah dipotong miring dengan panjang 3 - 4 cm seperti pada gambar,
batang atas dan batang bawah sama besarnya
|
|
6.
|
Tanaman
ditutup dengan kantong plastik, tempatkan pada tempat yng teduh sekitar 2
minggu
|
|
7.
|
Lakukan
penyiraman untuk menjaga kelembaban
|
|
6. Petunjuk Kerja Memperbanyak Tanaman
(Mencangkok)
Alat: pisau,
tali plastik / tali bamboo, plastik
transparan /sabut kelapa /ijuk, tanah
yang agak basah dan subur dan kompos
No
|
Langkah kerja
|
Gambar/keterangan
|
1.
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
2.
|
Carilah
dahan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil
|
|
3.
|
Ukurlah
dari batang pohon paling sedikit 10 cm
|
|
4.
|
·
Kupaslah kulit dahan
yang akan dicangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5 cm
·
Setelah selesai
dikupas, keriklah lendir / cambium dengan perlahan agar kering .
·
Untuk mempercepat
pertumbuhan akar dapat ditambah dengan zat pengatur tumbuh rootone-F
·
Tutuplah hasil
kupasan dengan tanah/kantong plastic berisi media. Selanjutnya, bungkuslah
tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
·
bungkuslah tanah
dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
·
tunas yang tumbuh
pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah penyambungan selesai
|
|
5.
|
cangkokan
paling sedikit seminggu sekali dilihat
dan teliti.
|
|
6.
|
Apabila
kering, cangkokan segera disiram dengan membuka tali pengikat bagian atas.
|
|
7.
|
Setelah
dua atau tiga minggu, akan tumbuh akar pada bagian yang dibungkus tanah. Jika
akarnya sudah cukup, cangkokan segera dipotong dan tanam di tanah yang subur
|
|
8.
|
Jaga
kelembaban jangan sampai kering
|
|
Petunjuk Kerja Memperbanyak Tanaman
dengan merunduk
Alat : cangkul,
pot/poly bag, gunting pangkas
Bahan : tanaman,
media tanam dalam pot/polibag /lahan pada sekitar tanaman
No
|
Langkah kerja
|
Gambar/keterangan
|
1.
|
Siapkan
alat dan bahan
|
|
2.
|
Pilih
tanaman tanaman yang sehat
|
|
3.
|
·
Buatlah lubang
secukupnya untuk tempat merundukkan tanaman, seperti terlihat pada gambar
·
Pilih cabang yang
bagus, rundukkan pada media seperti pada gambar.
·
Jika menggunakan
media pot rundukkan pada media pot
·
Kemudian tutup dengan
media yang sudah disiapkan
|
|
4.
|
Jaga
kelembaban jangan sampai kering, oleh karena itu sebaikknya dilakukan pada
musim penghujan
|
|
2 komentar:
Nggak ada contoh gambarnya ya kak..:D
Oya... salam kenal dari blogger Ngrambe Ngawi :) Terusberkarya..:D
Posting Komentar