Hubungan Interaksi antara Azas Ekosistem 1,2,3,4,5 dan 6:
Adanya
komponen abiotik dalam ekosistem dapat mempengaruhi komponen biotik, begitu
juga sebaliknya. Misalnya, tumbuhan dapat hidup dengan baik apabila tanah memberikan
unsur-unsur yang diperlukan berupa air dan garam-garam mineral dan udara
menyediakan karbondioksida untuk kepentingan fotosintesis. Sebaliknya tanah
akan menjadi subur bila di dalamnya terdapat mikroorganisme (cacing dan bakteri
pembusuk) yang dapat menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.
Untuk lebih
jelasnya perhatikan mekanisme fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dibawah
ini:
Energi Cahaya Sinar Matahari
6 CO2
+ 6 H2O
C6 H12 O6 + 6O2
Khlorophil
v
Komponen Abiotik :
·
CO2 (Karbondioksida) ----- berasal dari
udara
·
O2 (Oksigen) ----------------- dilepas di
udara
·
Energi Cahaya Sinar Matahari
v
Komponen Biotik :
·
Tumbuhan
Setiap komponen biotik dan abiotik
selalu berintertaksi membentuk hubungan yang saling ketergantungan, misalnya
makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas, tumbuhan hijau memerlukan cahaya
untuk berfotosintesis. Selain itu ketergantungan komponen abiotik terhadap
komponen biotik, misalnya cacing tanah menggemburkan tanah, tumbuhan untuk
menahan erosi, tumbuhan hijau untuk mengurangi pencemaran udara.
Sedangkan interaksi antar komponen
biotik seperti serigala memakan kelinci untuk bertahan hidup, kelinci memakan
tumbuhan. Beberapa macam pola interaksi antar komponen dalam ekosistem adalah
sebagai berikut :
Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung
kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan
individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu
populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian
banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas
ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat
dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya : antara capung dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa
dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator
tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung
hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan
antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada
organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya. Biasanya interaksi parasitisme ini dilakukan oleh tumbuhan
atau hewan tingkat rendah dengan cara menumpang dan menghisap sari makanan dari
hewan atau tumbuhan yang ditumpanginya. Hewan atau tumbuhan yang ditumpangi
biasa disebut inang. Contohnya adalah cacing pita yang hidup pada usus halus
manusia. Cacing ini menghisap makanan di dalam tubuh manusia yang
ditumpanginya.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara
dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi
sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak
dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh, bakteri Rhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan, burung yang memakan kutu di kulit
kerbau, dan lain-lain.
Penjelasan
:
Materi
mengalir dari mata rantai makanan yang satu ke mata rantai yang lain. Apabila
makhluk mati, tidak berarti aliran materi terhenti, melainkan makhluk yang mati
menjadi makanan makhluk lainnya.
Pancaran energi
sinar matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk
makanan, seperti terjadi pada tumbuhan, energi matahari diubah melalui proses
fotosintesis menjadi zat (makanan) yang dibutuhkan oleh makhluk lain seperti
hewan, energi tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses memakan dan
diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energi yang terpakai dan
energi yang berubah ke bentuk yang lain.
Misalnya sisa makanan yang tidak dapat
dicerna oleh tumbuhan lalu dimakan/ diuraikan oleh mikroorganisme/ dekomposer
yang kemudian menjadi makanan bagi tumbuhan. Sehingga tidak ada energi yang
tidak hilang melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organisme lain.
Pancaran energi
sinar matahari tadi tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh organisme misalnya
tanaman, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk proses pemasakan makanan
melalui proses fotosintesis, sedangkan sebagian besarnya ada yang memasuki dan
tersimpan di dalam tanah sehingga mempengaruhi terbentuknya struktur tanah dan
penguapan/ evaporasi.
Untuk
menghasilkan makanan/berproduksi dengan hasil yang optimum selain energi
matahari sebagai sumber utama tetapi juga ditentukan oleh tingkat kesuburan
tanah, iklim, letak topografi suatu daerah, pengaturan jarak tanam,
pengendalian hama penyakit dan penentuan waktu tanam serta panen dan lain
sebagainya.
Contonya : pada tanaman pepaya selain
memanfaatkan energi matahari sebagai sumber utama energi faktor pengaturan
jarak tanam misalnya 3m x 3m juga
menentukan pertumbuhan dan produksi Pepaya agar optimal, pemupukan perlu
dilaksanakan secara intensif misalnya waktu tanam diberikan pupuk dasar yaitu pupuk kandang kemudian diberikan pupuk
lanjutan NPK agar menjaga kesuburan tanah, pemberian mulsa diperlukan agar
menjaga kelembapan tanah dan mengurangi evaporasi yang belebihan, faktor lainnya
adalah letak suatu wilayah apakah tanaman Pepaya cocok dengan suatu wilayah.
Apabila suatu
tanaman sudah mengalami produksi optimum maka produktivitasnya akan cenderung
menurun walaupun ada upaya penambahan sumber alam sampai pada tingkat maksimum
hal tersebut tidak akan mempengaruhi yang menguntungkan bahkan akan menjadi
faktor pembatas yang menyebabkan tanaman akan terhambat dalam mendapatkan
faktor penentu pertumbuhan dan produksi yang lain mengakibatkan
produktivitasnya akan menurun.
Contohnya perlakuan pemberian mulsa
pada tanaman Pepaya akan menjaga kecukupan air bagi pohon Pepaya karena akan
mengurangi penguapan yang berlebihan jika tidak diberikan mulsa maka
penguapannya akan tinggi, kecukupan air untuk pohon pepaya berkurang
menyebabkan pertumbuhan dan produksinya menurun yang menjadi faktor pembatasnya
adalah energi matahari dan suhu, contoh yang lain adalah perlakuan dosis
pemupukan dan jarak tanam, apabila dosis pemupukan diberikan optimum maka
pertumbuhan dan produksinya juga optimum tetapi apabila pemberian pupuk yang
melebihi batas optimum akan menyebakan pertumbuhan dan produksinya menurun
karena pemberian pupuk yang berlebihan menjadi faktor pembatas atau racun bagi pohon
pepaya tersebut
Dalam pergiliran
tanaman pada suatu lahan akan memutus mata rantai perkembangan hama penyakit
contohnya penanaman Pepaya sepanjang musim akan menyebabkan berkembangnya hama/penyakit
tertentu misalnya hama kutu putih atau kutu buah, perlakuan pergiliran tanaman
akan memutus mata rantai makanan hama. Ketersedian unsur hara yang digunakan
tanaman dapat menghasilkan produksi optimum namun pada musim tanam berikutnya
apabila tidak diberi pupuk sangat memungkinkan produksi menurun. Cara lain
memberantas hama/penyakit adalah mempertahankan musuh alami, rumput disatu sisi
merugikan tetapi disisi yang lain menguntungkan karena bisa menjadi tempat
hidup musuh alami.
Hubungan
antara faktor biotik dan abiotik (0rganisme hidup dan lingkungannya)
berhubungan erat tak terpisahkan, hubungan tersebut saling mempengaruhi satu
sama lain, terjadi aliran energi dalam suatu komunitas sesuai dengan keragaman
biotik dan abiotik dalam suatu sistem. selain aliran
energi juga terdapat keanekaragaman biotik serta siklus materi.
Dengan
adanya interaksi tersebut suatu ekosisitem dapat mempertahankan
keseimbangannya.
Komponen yang bekerja dalam suatu
ekosistem adalah :
v Tanah
Tanah = f (tanaman,hewan,mikroorganisme
dan hewan lain,iklim,topografi dan manusia sebagai pengolah)
Tanaman =
f(tanaman,tanah,iklim,topografi dan makhluk hidup termasuk manusia sebagai
pengolah)
Iklim = f(Makhluk hidup,lautan dan
daratan/tanah,unsur iklim dan topografi)
Dari ketiga fungsi diatas nampak
ketiganya saling berinteraksi dalam ekosistem pada umumnya maupun ekosistem
pertanian, interaksi antar komponen dalam ekositem sangat sulit dipisahkan.
Tanah terbentuk dari bahan induk yang berbeda bahan induk yang berbeda dengan iklim berbeda,vegetasi berbeda,
demikian juga pengolahannya. Hal tersebut menyebabkan tanah dengan bahan induk
yang sama atau berbeda dengan faktor pembentuk lain yang sesuai fungsi berbeda
didapatkan didapatkan banyak sekali jenis tanah.
Demikian halnya dengan manusia,
tanaman dan hewan sangat beragam dalam suatu ekosistem yang dinamis (teknis,
sosial, ekonomi dan arus informasi) sesuai ruang dan berjalannya waktu. (interaksi
asas 1, 2, 3)
Selain itu juga topografi juga
menentukan pembentukan tanah, tanah pada daerah pegunungan akan berbeda dengan
tanah di daerah dataran rendah Tanaman dapat tumbuh pada kondisi tanah dan
iklim yang cocok. Tanah dapat dikelola oleh manusia sesuai fungsinya.tanah
merupakan media tumbuh tanaman oleh karena itu ekosistem dalam tanah
komponennya harus bekerja dengan habitatnya masing-masing.
Tanah pertanian mengandung 50 % ruang
pori diisi ± 25 % udara, ± 25 % air, ± 50 % padatan yang terdiri dari ± 45 %
bahan anorganik dan ± 5 % bahan organik. Bahan organik menyebabkan warna gelap
pada lapisan tanah atas (top soil) yang dapat berupa Kompos atau humus (sarasah
yang sulit lapuk). Humus dan liat merupakan komponen sistem pengendali
perharaan dan pengendalian air tanah. Keduany berperan sebagai komplek jerapan,
pertukaran kation dan anion dan penyangga.
Apabila prosentasinya tidak berimbang
seperti tersebu tanaman akan mengalami gangguan fisiologis contoh tanaman yang
kekurangan air akan layu jika ditambah air akan segar lagi namun jika hal
tersebut terjadi berulang kali bisa
terjadi layu permanen karena tidak bisa menyerap air lagi.(interaksi
asas 3 dan 4)
Air sangat dibutuhkan tanaman karena
99 % tubuh tanaman tersusun dari air. air diserap tanaman adalah Air tersedia
yaitu jumlah air berada antara pF 2,7 – 4,2 (antara kapasitas lapang dan titik
layu permanen) air tersedia bagi tanaman dipengaruhi oleh air tersedia atau
jumlah air yang diperlukan (air konsumtif), air perlokasi dan aliran permukaan
Kebutuhan tanaman akan air berbeda
demikian halnya setiap fase (vegetati maupun generatif). Pada fase vegetatif
maupun generatif kekurangan air menyebabkan pembentukan organ tanaman tidak
sempurna dan produksi menurun. Kedalaman akar sangat mempengaruhi terhadap
kemampuan tanaman untuk menjangkau air yang lebih dalam. Penyebaran akar
dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.
Tanah yang terlalu banyak menggunakan
pupuk organik akan menjadi rusak dan penambahan pupuk tidak efisien, bahan
organik persentasinya bisa kurang dari 5 % akibatnya penyerapan unsur hara dan
ketersediaan air terganggu apabila tidak ada penambahan bahan organik. (interaksi
asas 4 dan 5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar