Rabu, Desember 4

PETUNJUK PRAKTEK LAPANG (PETLAP) BERCOCOK TANAM UMUM (MEDIA TANAM DAN PERBANYAKAN TANAMAN)

I. Pendahuluan
            Tanaman dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi: tanamannya sendiri, pengelola (manusia), hama dan penyakit tanaman, serta rumput (gulma). Sedangkan faktor abiotik meliputi tanah dan iklim. Iklim terdiri dari radiasi matahari, temperatur/suhu, kelembaban, tekanan udara, penguapan dan angin. Tanah untuk pertanian terdiri dari padatan dan pori-pori yang diisi udara dan air dengan prosentasi.

 2. Media Tanam
            Media tanam adalah tempat tumbuh tanaman yang merupakan komponen utama dalam bercocok tanam. Media tanam harus sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam dan pola tanamnya.
Adapun macam media adalah:
1.      Arang: ukuran potongan disesuaikan dengan ukuran pot
2.      Batang pakis (kotak atau serat)
3.      Pupuk kandang/kompos
4.      Moss
5.      Sekam: mentah atau bakar
6.      Pasir
7.      Tanah
8.      Kerikil/pecahan batu merah/styrofoam
9.      Hidro gel
            Masing-masing media tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Semakin halus/ukuran kecil lebih lama menyerap air tetapi lebih dapat menahan air, semakin besar ukuran cepat menerima air tetapi cepat melepaskan. Oleh karena itu penggunaannya sering dicampur/ digabung  dan penggunaannya tergantung pada sifat tanaman.
Petlap ini tidak membahas media tanam secara keseluruhan, namun hanya untuk pembibitan dan tanaman pot. Media tanam untuk pembibitan pada bedengan atau kotak harus berstruktur remah oleh karena itu tanah harus dicampur dengan pupuk kandang/kompos dan pasir/sekam  dengan perbandingan 2 : 1 : 1 atau 1 : 1 : 1 jika tanahnya keras. Sedangkan media untuk tanaman pot adalah: bagian bawah pot (1/3 tinggi pot) diberi pecahan batu merah/genting, tanah terdiri dari: tanah, pasir/sekam,  pupuk kandang/kompos dengan perbandingan sama dengan membuat bedengan untuk pembibitan.

3. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Bedengan
Pengolahan tanah pada budidaya tanaman secara umum terdiri dari 3 kegiatan, yaitu persiapan lahan, pembuatan bedengan dan pemberian pupuk dasar.
1.       Persiapan lahan yang dilakukan sama untuk beberapa jenis tanaman yaitu dengan cara  membersihkan gulma dan mengemburkan tanah. Jangan lupa untuk mencek pH tanah. Jika pH tanah di bawah 5,6, lakukan pengapuran dengan Kapur atau Dolomit dengan dosis 1 – 1,5 ton/ha. Pengapuran sebaiknya dilakukan minimal 2 minggu sebelum masa tanam.
  1. Pemupukan dasar dilakukan seminggu sebelum masa tanam dengan cara menaburkan pupuk kandang dengan dosis 15-20 ton.ha pupuk kandang atau 5-10 ton/ha kompos matang ditambah 200 kg/ha TSP. atau dapat juga menggunakan pupuk NPK (15-15-15) dosis ± 200 kg/ha.
  2. Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan ukuran sesuai kebutuhan. Biasanya, bedengan di buat dengan ukuran 1,25 – 1,75 m, panjang tergantung /disesuaikan luasan lahan, tinggi 30-50 cm tergantung jenis tanah dan musim. Pada tanah yang gembur dan musim hujan bedengan harus lebih tinggi.  Diantara bedeng yang satu dengan yang lain di buat parit dengan jarak 0,5 m dan kedalaman ±  0,3-0,5 m. Contoh bedengan tertera pada Gambar 2 berikut:
Perlu diperhatikan bagaimana melakukan pengolahan tanah dengan baik. Mengolah tanah yang baik meliputi beberapa cara, yaitu:
(a) Selalu memelihara sifat-sifat porositas tanah dengan baik, supaya tanah dapat berpori terus     dan udara dapat dengan mudah untuk masuk. Sedangkan tanah juga perlu digemburkan yaitu dengan membajak atau mencangkul secara teratur agar tanah selalu subur.
(b)Selalu memelihara kehidupan mikroba tanah yang berguna, supaya kesuburan tanah dapat terpelihara dan mencegah tanah dari pencemaran.
(c) Dengan mempercepat proses pelapukan dalam tanah. Sedangkan semua itu dapat dilakukan dengan cara menimbun daun-daun yang rontok/sisa panen.
(d) Membuat bedengan atau gulutan yang digunakan untuk mengatur air, agar air dapat merembes ke tempat yang ditentukan.
(e)  Dengan mengatur jarak tanam yang tepat sesuai aturan yang telah ditentukan agar tanaman dapat memperoleh makanan, sinar matahari, dan air secara merata serta tidak tergenang pada tanaman satu saja tetapi menyebar ke seluruh tanaman.
(f) Dengan penyiangan yang teratur, yang dapat dilakukan dengan mencabut tanaman selain tanaman pokok (rumput)

4.Polatanam
Pertumbuhan (growth),  perkembangan (development), dan perkembangbiakan (differentiation) tanaman sangat ditentukan oleh faktor dalam (tanaman) dan faktor luar (abiotik dan biotik).  Faktor biotik: manusia sebagai pengelola, pengganggu tanaman berupa mikroorganisme (menguntungkan dan merugikan), hama dan penyakit , serta  musuh alami (sahabat tanaman), serta gulma. Faktor abiotik adalah tanah (sifat fisik, kimia, dan biologi) dan iklim (cahaya matahari, suhu, curah hujan, kelembaban, tekanan udara, angin), serta tinggi tempat (topografi). Kesemuanya itu termasuk sumber daya alam dan energi (SDA dan E)
            Suatu ekosistem faktor-faktor tersebut bekerja sama/berinteraksi sehingga dapat mempengaruhi produksi maupun produktivitas. Salah satu cara untuk mengeliminer interaksi positif maupun negatif salah satu cara adalah pola tanam. Pola tanam dapat dikelompokkan berdasarkan:
      a.   pergiliran tanaman, meliputi waktu dan jenis tanaman
b.   jumlah tanaman persatuan luas: jarak tanam sempit dan jarak tanam lebar.
c.    arah barisan tanaman: utara selatan dan timur barat
d.      model tanam: row spacing, double row spacing, square spacing dan equidistance spacing.
e.       Penataan pertanaman (cropping system): monokultur/tanaman tunggal (monokultur) dan tanaman campuran (tumpang sari)
Pada petlap ini khusus akan dicoba menanam dengan sistem tumpang sari bawang merah dengan tanaman cabe, dengan arah bedengan timur barat, jarak tanam optimum, model tanam square spacing (bujur sangkar)

5.Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman ada 2 macam cara yaitu:
1)      Generative: untuk tanaman berbiji
2)      Vegetative : untuk tanaman tidak berbiji maupun tanaman berbiji berkeping 2 (dikotil)
                                Missalnya jeruk, mangga, kopi, jambu dan lainnya.
3.1. Perbanyakan tanaman secara generative
            Perbanyakan tanaman secara generative ada beberapa cara:
·         Langsung pada lahan: disebar (contoh:  bayam, sawi, kangkung dan lainnya), atau ditugal dengan jarak tanam tertentu dengan cara ditugal, contoh, jagung dan kacang-kacangan
·         Persemaian: sebelum tanaman ditanam dilahan/pot /polybag ditanam pada persemaian terlebih dahulu.

Untuk tanaman padi setelah dari persemaian langsung ditanam di lahan, sedangkan beberapa tanaman misal kopi, papaya, cabe agar tanaman tumbuh baik harus ditanam pada pot/ polybag (transplanting) seperti tertera pada Gambar 2 (c).

3.2. Perbanyakan tanaman secara vegetative ada beberapa cara yaitu:
(a)    Stek: ada beberapa macam yaitu: stek batang, umbi atau daun. Untuk mempercepat tumbuhnya akar bisa diolesi/diberi zat pengatur tumbuh (NAA, IBA atau IAA).
Faktor yang paling menentukan keberhasilan stek adalah factor genetik. Untuk menunjang keberhasilan stek, tanaman mempunyai sifat unggul dan tidak ada bekas serangan hama/penyakit atau tanaman sehat. Sedangkan kondisi lingkungan yang harus diperhatikan: (a) status air, stek lebih baik diambil pada pagi hari, karena stek dalam kondisi turgid; (b) temperature, tanaman stek lebih baik ditumbuhkan pada suhu 12-270C; (c) cahaya, sebaiknya tidak terkena cahaya langsung.
(b)   Grafting (sambung pucuk): adalah seni menyambungkan 2 jaringan tanaman hidup sedemikian rupa sehingga keduanya bergabung dan tumbuh dan berkembang sebagai satu tanaman gabungan. Harus diperhatikan bahwa: (a) batang atas dan bawah harus kompatibel; (b) jaringan kombium kedua tanaman harus bersinggungan; (c) harus dilakukan sesudah entries diaambil; (d) dilakukan pada saat kedua tanaman pada kondisi fisiologis yang tepat.
(c)    Budding/okulasi (sambung tunas): salah satu bentuk dari grafting, dengan ukuran batang atas tereduksi menjadi hanya satu mata tunas. Tanaman atas disebut entries, batang bawah disebut understam. Batang atas berkembang menjadi tajuk, batang bawah berkembang menjadi system perakaran.
(d)   Budding dan grafting digunakan untuk tanaman yang tidak dapat/sukar diperbanyak dengan stek, pemisahan , cangkok atau merundukkan. Contoh antara lain mangga, manggis, jeruk, dan durian. Batang bawah bisa tanaman yang diperbanyak dengan cara generative atau perbanyakan secara vegetative.
(e)    Cangkok: hal yang harus diperhatikan, (a) sebaiknya mencangkok dilakukan pada musim penghujan, (b) pohon induk tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat, dan subur, serta kuantitas dan kualitas buah baik, (c) media cangkok cukup lembab sepanjang waktu. Media dapat menggunakan sabut kelapa, kompos dan tanah.
(f)    Merunduk: pada prinsipnya sama dengan stek, namun tidak dipisahkan dengan induk, sehingga bahan makanan yang tersedia lebih dari cukup banyak. Oleh karena itu keberhasilan cukup tinggi
(g)   Memisah anakan atau umbi, dilakukan untuk tanaman yang mempunyai anak atau umbi.


1.      Petunjuk kerja Membuatan Media Tanam

Alat    : cangkul, skop, pot/poly bag
Bahan : pecahan batu merah/arang/potongan styrofoam
              Tanah, kompos/pupuk kandang/moss, pasir atau sekam

No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Siapkan alat dan bahan

2.
Campur tanah, pasir/sekam dan pupuk kandang

3.
Isilah pot dengan pecahan batu merah/arang/styrofoam


                                             1/3 tinggi

4.
Masukkan campuran bahan yang sudah disiapkan setinggi 10 cm dari permukaan atas

                                                10 cm
                                               
                                                  media



                                                 1/3 tinggi


5.
Apabila membuat media untuk stek atau batang bawah prinsipnya sama


2.      Petunjuk Kerja Menyetek Tanaman Hias (Bunga)
Alat   : media tanam (menggunakan kotak/pot/polybag), pisau (tajam)
Bahan : tanaman yang akan distek dan media untuk persemaian.
No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Siapkan alat dan bahan

2.
Siapkan bahan untuk stek batang:
·         Ambil batang/cabang pada tanaman yang akan distek, yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, pada tanaman yang sehat


·         Potong dengan gunting pangkas/pisau yang tajam agar potongannya rapi.
·         Setiap membuat potongan harus mengandung mata tunas (bagian bawah   0,5 cm dibawah mata tunas, bagian atas      1 cm dari mata tunas paling atas) untuk tanaman serupa tanaman vanili tunas ada pada daun. Panjangnya tergantung tanamannya, setidaknya mempunyai 3 - 4 mata tunas, untuk tanaman hias yang menjalar bisa 2 - 4 mata tunas, atau panjangnya 7,5 - 15 cm tergantung jenis tanamannya
·         Untuk mengurangi penguapan kurangi daunnya dan daun dipotong setengahnya
·         Tanam pada media yang sudah disiapkan

   
3
Siapkan bahan untuk stek batang
·         Ambil daun pada tanaman yang akan digunakan untuk stek pada tanaman yang sehat.
·         Ambil daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dengan menggunakan gunting/ pisau.
     



·         Potong pada bagian pangkal dan ujung, namun ada beberapa tanaman cukup pada bagian pangkal saja, atau disertai dengan tangkai daun /petiol (seperti pada gambar)
·         Secara teknis daun dipotong sepanjang 7,5 - 10 cm atau beserta petiolnya. Tergantung jenis tanamannya
·         Tanam pada media yang sudah disiapkan.
·         Satu pot bisa satu atau beberapa stek








4.
Tanaman harus dijaga kelembabannya, sebelum tumbuh tugas baru harus disiram pagi dan sore dengan gembor atau botol dengan tutupnya diberi lubang kecil. Jika sudah tumbuh menjadi tanaman baru, cukup disiram sekali sehari atau tergantung kondisi cuaca (tidak kering)


3.      Petunjuk Kerja Menanam Bawang merah dan Cabe (Tumpang Sari).
Alat   : sabit, cangkul, gembor, pisau, tali raffia, ajir
Bahan : bibit bawang merah, bibit cabe, pupuk organic, pupuk NPK dan Urea

No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Menyiapkan alat dan bahan

2.

















3.










Membuat bedengan:
·         Lakukan pengolahan tanah, tanah dibersihkan terlebih dulu dari gulma (rumput),  cangkul untuk menggemburkan tanah,  
·         kemudian  buatlah bedengan lebar 130cm panjang 900cm (disesuaikan dengan luas lahan), tinggi 40 cm
·         sambil memperbaiki bedengan taburkan pupuk organik,  usahakan pupuk bercampur/menyatu dengan tanah







Menanam
Lakukan penanaman bawang merah dan cabe dengan cara:
·         Tetapkan ajir pada setiap pojok bedengan 15 cm dari tepi,
·         tetapkan jarak tanam bawang merah 25 x 25 cm, dengan menggunakan ajir dan tali
·         Jarak tanam cabe 75 cm x 50 cm,
·         Potong bagian ± 1/3 umbi (bagian ujung) agar cepat tumbuh
·         Tanamlah bawang merah sesuai dengan jarak tanam yang telah ditetapkan Diantara barisan tanaman diberi pupuk NPK,  2 minggu dan 4 minggu setelah tanam diberi pupuk urea dengan cara yang sama
·         Cabe ditanam 3 minggu setelah tanam bawang merah.
·         Jika cabe ditanam terlebih dahulu, bawang merah ditanam setelah cabe berumur 1 bulan.
·         Setelah bawang merah dipanen tanah digemburkan  dan ditambahkan pupuk organic dan urea, jika ingin efisiensi lahan diantara cabe bias ditanami sawi, kangkung dan sejenisnya




            Campurkan pupuk

bersamaan dengan memperbaiki bedengan



          
                ajir                                              ajir


           
        25cm                                     15cm


   x          x          x          x        x
                                                       25cm
    x          x          x          x        x

    x          x          x          x        x

    x          0          x          0        x

    x          x          x          x        x

   x          x          x           x        x

    x          0          x          0        x

    x          x          x          x        x  dst


keterangan:
(x) : tanaman bawang merah
(0) : tanaman cabe





                                                                                 
4.        Petunjuk Kerja Mengokulasi Tanaman Buah
Alat   :  media tanam, pisau (tajam)
Bahan : tanaman yang akan diokulasi (tanaman pot/tanaman di lahan) dan batang atau cabang   
              untuk mata tunas (batang atas)
              Media untuk persemaian






No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Siapkan alat dan bahan

2.
Memilih bibit dari biji yang sudah berumur 6 - 8 bulan sebagai batang bawah

3.
·         Jendela okulasi dibuat pada ketinggian    10 cm dari permukaan tanah dengan ukuran jendela 1 cm x 5 cm
·         Mata entres yang akan digunakan sebagai batang atas dipilih dari tunas cabang yang sehat.
·         Ukuran mata entres yang telah diambil dari cabang entres dibuat lebih kecil dari ukuran jendela okulasi


4.
Tempelkan/masukkan mata entres pada jendela, kemudian ikat dengan tali rafia/plastik





6.

Periksalah okulasi 2 - 3 minggu kemudian. Okulasi berhasil tumbuh bila warna tunas tetap hijau. Bila berwarna cokelat berarti okulasi gagal

5.      Petunjuk Kerja Merbanyak Tanaman (grafting/sambung pucuk)
Alat    :  media tanam, pisau (tajam), plastic pengikat, sungkup
Bahan : tanaman yang akan dicangkok
No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Siapkan alat dan bahan

2.
Pilih batang bawah yang siap di sambung demikian juga batang atas / entres, usahakan keduanya memiliki ukuran yang seimbang.

3.
Ujung batang bawah dipotong pada ketinggian   10 - 20 cm dari permukaan tanah

4.
·         Belah batang bawah dengan pisau sedalam kurang lebih 3 - 4 cm membentuk huruf  V, batang atas juga V seperti pada gambar
·          Batang bawah agak lebih besar daripada batang atas.
·         Batang atas sisakan 2 – 4 daun, kemudian potong setengahnya untuk mengurangi penguapan


5.
Atau atas dan bawah dipotong miring dengan panjang 3 - 4 cm seperti pada gambar, batang atas dan batang bawah sama besarnya


6.
Tanaman ditutup dengan kantong plastik, tempatkan pada tempat yng teduh sekitar 2 minggu

7.
Lakukan penyiraman untuk menjaga kelembaban


6.      Petunjuk Kerja Memperbanyak Tanaman (Mencangkok)
Alat:  pisau,  tali plastik / tali bamboo,  plastik transparan /sabut kelapa /ijuk,  tanah yang agak basah dan subur  dan kompos
No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Siapkan alat dan bahan


2.
Carilah dahan yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil


3.
Ukurlah dari batang pohon paling sedikit 10 cm


4.
·         Kupaslah kulit dahan yang akan dicangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5 cm
·         Setelah selesai dikupas, keriklah lendir / cambium dengan perlahan agar kering .
·         Untuk mempercepat pertumbuhan akar dapat ditambah dengan zat pengatur tumbuh rootone-F
·         Tutuplah hasil kupasan dengan tanah/kantong plastic berisi media. Selanjutnya, bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
·         bungkuslah tanah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh
·         tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah penyambungan selesai




5.
cangkokan  paling sedikit seminggu sekali dilihat dan teliti.

6.
Apabila kering, cangkokan segera disiram dengan membuka tali pengikat bagian atas.

7.
Setelah dua atau tiga minggu, akan tumbuh akar pada bagian yang dibungkus tanah. Jika akarnya sudah cukup, cangkokan segera dipotong dan tanam di tanah yang subur 

8.
Jaga kelembaban jangan sampai kering



  
Petunjuk Kerja Memperbanyak Tanaman dengan merunduk
Alat    : cangkul,  pot/poly bag, gunting pangkas
Bahan : tanaman, media tanam dalam pot/polibag /lahan pada sekitar tanaman

No
Langkah kerja
Gambar/keterangan
1.
Siapkan alat dan bahan


2.
Pilih tanaman tanaman yang sehat


3.
·         Buatlah lubang secukupnya untuk tempat merundukkan tanaman, seperti terlihat pada gambar
·         Pilih cabang yang bagus, rundukkan pada media seperti pada gambar.
·         Jika menggunakan media pot rundukkan pada media pot
·         Kemudian tutup dengan media yang sudah disiapkan

4.
Jaga kelembaban jangan sampai kering, oleh karena itu sebaikknya dilakukan pada musim penghujan

2 komentar:

Hanisah mengatakan...

Nggak ada contoh gambarnya ya kak..:D

Hany mengatakan...

Oya... salam kenal dari blogger Ngrambe Ngawi :) Terusberkarya..:D

Posting Komentar